JAKARTA,bipol.co – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo meminta masyarakat untuk tidak takut berlebihan terkait potensi bencana di Tanah Air.
“Tidak perlu khawatir, tidak perlu takut berlebihan, selalu ada cara untuk menyelesaikannya,” kata Doni Monardo di sela-sela Rapat Pimpinan Kopassus, di Jakarta, Sabtu (16/2/2019).
Ia meminta semua pihak mempersiapkan diri untuk siaga menghadapi bencana karena posisi Indonesia yang berada di atas patahan lempeng yang rawan bencana.
“Kita harus siapkan bangsa kita karena kita hidup di atas patahan lempeng, ini harus dihadapi,” katanya.
Menurutnya, berkembangnya penelitian dari berbagai pakar jumlah patahan lempeng yang ditemukan di wilayah Indonesia bakal semakin bertambah.
“Pada 2015 ditemukan 85 patahan lempeng, sekarang sudah lebih dari 260 patahan, mungkin saja dua atau tiga tahun mendatang akan ditemukan lebih banyak lagi patahan lempeng,” katanya.
Doni berharap semua pihak mau bekerja sama dengan para pakar tersebut agar wilayah-wilayah berbahaya tidak dihuni oleh masyarakat.
“Kalau pakar bisa temukan lagi (patahan lempeng), dan kita bersama masyarakat bisa kerja sama, bisa menentukan di mana patahan-patahan berbahaya, jangan bangun bangunan di situ supaya kita terhindar dari malapetaka,” katanya.
Dirinya bahkan meminta semua pihak untuk tidak meremehkan prediksi para pakar karena beberapa prediksi tersebut sudah terbukti terjadi.
“49 tahun lalu, ahli pernah mengatakan jangan jadikan (Kota) Palu sebagai ibukota provinsi karena tahun 2000, akan gempa dan tsunami. Banyak yang keberatan. Kemudian 18 tahun setelah tahun 2000 terjadi gempa, tsunami dan likuifaksi di Palu. Sebelum terjadi tsunami di Selat Sunda, empat bulan sebelumnya, Dr. Widjo Kongko sudah memberikan peringatan akan adanya tsunami akibat Anak Gunung Krakatau. Pakar kita sudah hebat (dalam memprediksi),” katanya.[HYT/Ant]