BANDUNG,bipol.co – Ketua DPP Partai Gerindra Heri Gunawan mengaku sangat sulit untuk menentukan pemenang debat capres karena subyektif dan tidak ada tolok ukurnya yang telah dibakukan.
Pernyataan Capres 01 Joko Widodo bahwa tidak terjadi kebakaran hutan selama tiga tahun terakhir, dinilai Partai Gerindra sangat berbeda dengan fakta yang terjadi.
“Sejak tragedi kebakaran hutan terbesar 2015, kebakaran hutan dan lahan terus terjadi setiap tahun hingga sekarang,” Heri Gunawan dalam keterangan tertulisnya kepada bipol.co, Senin (18/02/2019).
Dirinya juga menyoroti pernyataan Jokowi terkait dimenangkannya gugatan perdata terhadap 11 perusahaan yang harus membayar ganti rugi akibat kerusakan lingkungan dan kebakaran total lebih Rp18 triliun.
“Namun belum ada perusahaan yang membayar ganti rugi pada negara sepeser pun,” tandas Heri.
Seharusnya, lanjut Heri, debat kedua Pilpres 2019 seharusnya menjadi tarung bebas untuk mencari solusi. “Bukan hanya pencitraan, belajar bo’ong dan kerja kata. Seharusnya berbicara apa adanya tentang kerja nyata yang berpihak untuk rakyat dan dapat di realisasikan,” katanya.
Dirinya juga mengingatkan, sebaiknya tidak menyerang pribadi karena debat untuk mencari solusi bangsa. Salah satunya soal Prabowo memiliki lahan di Kalimantan dan Aceh yang disampaikan Jokowi.
“Pak Prabowo mengakui memiliki lahan tersebut, tapi lahan tersebut sifatnya HGU (Hak Guna Usaha). Menurut Prabowo lebih baik di kelola oleh seorang nasionalis, patriot daripada jatuh ke tangan asing,” ujar Heri.[hyt]