JAKARTA, Bipol.co – Larangan ketat terhadap kampanye yang melibatkan anak berpeluang mempersulit calon anggota legislatif perempuan, kata Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR Rahayu Saraswati.
“Bagaimana bila caleg perempuan itu masih menyusui atau harus merawat anaknya? Kan tidak mungkin meninggalkan anaknya saat berkampanye,” kata dia saat dihubungi di Jakarta, Selasa (19/2/2019).
Begitu juga bila ada pemilih atau kader partai perempuan yang masih menyusui atau harus merawat anaknya ingin mengikuti kampanye.
Aturan ketat yang diberlakukan secara kaku, kata dia, dapat menghambat pendidikan politik bagi perempuan, bahkan keterwakilan perempuan dalam politik. “Ada perspektif yang harus diubah agar bisa mendukung keterwakilan perempuan dalam politik,” tutur Anggota Komisi VIII DPR itu.
Menurut Saras, seharusnya ada pengecualian terhadap larangan pelibatan anak dalam kampanye agar lebih memberikan dukungan kepada calon anggota legislatif perempuan. “Mungkin bisa dikecualikan untuk anak balita yang masih menyusui,” ujar dia. (Deg)