Mahfud MD: Masyarakat Mudah Termakan Hoaks

- Editor

Rabu, 20 Februari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mohammad Mahfud M.D (ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi)

Mohammad Mahfud M.D (ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi)

SOLO, bipol.co – Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD menyatakan sebagian masyarakat masih mudah “termakan” hoaks atau kabar tidak benar menjelang Pemilu 2019.

“Belum lama ini saya pulang ke Jogja dan jalan-jalan ke beberapa kampung. Ternyata di tengah masyarakat, kabar hoaks ini diterima dan dianggap sesuatu yang benar terjadi,” katanya pada Dialog Kebangsaan Seri VI dengan tema “Merawat Harmoni Dan Persatuan” yang diadakan di Stasiun Solo Balapan, Rabu (20/2/2019).

Ia juga menceritakan saat beribadah ke masjid banyak orang yang bertanya mengenai kebenaran berita surat suara sebanyak tujuh kontainer yang sudah tercoblos beberapa waktu lalu.

“Kalau kita kan tidak percaya karena pada saat itu surat suara saja belum dicetak, tetapi ternyata di luar sana ada masyarakat yang sangat percaya mengenai isu itu,” katanya.

Oleh karena itu, ia menilai sangat penting menggelar dialog kebangsaan untuk memastikan pemahaman masyarakat mengenai berbagai macam kabar yang sedang beredar.

“Kami keliling untuk memastikan agar jangan begitu (mudah percaya, red) karena berbahaya. Pada kegiatan ini kami mengajak masyarakat untuk merawat harmoni dan persatuan bangsa dengan menjadikan Pancasila sebagai dasar ideologi negara,” katanya.

Menurut dia, Pancasila sebagai ideologi negara tidak akan bisa tergantikan, bahkan siapapun yang melawan Pancasila akan kalah. “Pancasila selalu menjadi tempat kembali ketika terjadi masalah, sejak zaman Bung Karno pada saat itu berdebat dengan KH Agus Salim dan sebagainya, akhirnya berujung sepakat pada Pancasila,” katanya.

Ia mengatakan negara juga tidak akan segan untuk membasmi pihak manapun yang melawan Pancasila, seperti yang dulu pernah terjadi pada G30S PKI.

Pada kesempatan yang sama, putri sulung Abdurrahman Wahid atau Gusdur, Alissa Wahid, mengatakan saat ini hoaks mulai merajalela. “Hoaks saat ini merupakan cara yang paling mudah untuk mengajak masyarakat untuk mendukung ‘saya’ dan memusuhi lawan ‘saya’,” katanya.

Ia menilai sentimen kebencian ini hanya untuk kepentingan lima tahunan hingga mampu melupakan kepentingan Indonesia yang jauh ke depan. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin yang meninggalkan kebencian dan mau menatap Indonesia Emas 2045. (ant)

Berita Terkait

Waspadai Pergerakan Tanah di 19 Daerah di Jabar
MK Siap-siap Sidang Putusan atau Ketetapan Perselisihan Pilkada 2024, Lanjut atau Perkara Dihentikan
Prabowo Akan Lantik  270 Kepala Daerah Terpilih yang Tidak Besengketa di MK 
Pagar Laut di Tangerang Bisa Habiskan Rp 12 M, Titiek Soeharto Minta Pemerintah Ungkap Pemiliknya
Wapres Gibran Kunjungi korban kebakaran Kemayoran dan salurkan bantuan
Pre-Sessional Meeting, Indonesia Siap Pimpin Perdagangan Karbon Internasional
Menteri Perumahan: BPHTB, PBG, dan PPN Rumah Dihapus Melalui Keputusan Bersama
Dede Yusuf: Program Komisi II ke Depan Sikapi Soal ASN dan Kontrol Transfer Keuangan Daerah

Berita Terkait

Senin, 3 Februari 2025 - 16:26 WIB

MK Siap-siap Sidang Putusan atau Ketetapan Perselisihan Pilkada 2024, Lanjut atau Perkara Dihentikan

Jumat, 31 Januari 2025 - 08:58 WIB

Prabowo Akan Lantik  270 Kepala Daerah Terpilih yang Tidak Besengketa di MK 

Rabu, 22 Januari 2025 - 14:53 WIB

Pagar Laut di Tangerang Bisa Habiskan Rp 12 M, Titiek Soeharto Minta Pemerintah Ungkap Pemiliknya

Sabtu, 18 Januari 2025 - 13:54 WIB

Wapres Gibran Kunjungi korban kebakaran Kemayoran dan salurkan bantuan

Kamis, 16 Januari 2025 - 10:24 WIB

Pre-Sessional Meeting, Indonesia Siap Pimpin Perdagangan Karbon Internasional

Berita Terbaru