JAKARTA.bipol.co – Di Hong Kong ada banyak orang bernama Li atau Lee (dalam bahasa China) yang menguasai perekonomian negara itu sebab umumnya taipan properti superkaya di negara itu memang memiliki nama keluarga yang populer tersebut. Li Ka-shing dari Cheung Kong Holdings dengan kekayaan US$31,7 miliar adalah orang terkaya di kota itu selama dua dekade, diikuti oleh temannya Lee Shau-kee, yang memiliki Henderson Land dengan kekayaan US$30 miliar.
Bahkan, saat ini, orang terkaya ketiga di kota itu juga memiliki nama keluarga yang sama. Orang itu tidak lain adalah Lee Man-tat, chairman Grup Lee Kum Kee.). Kekayaan Lee telah berlipat ganda menjadi US$17,1 miliar, mengalahkan Joseph Lau yang berada di nomor empat, yang merupakan pemilik mayoritas Perkebunan China, menurut Forbes Asia Rich List bulan ini. Ini merupakan kali pertama Lee masuk ke daftar 10 teratas orang terkaya Hong Kong versi Forbes. Namun, hanya ada sedikit informasi yang diketahui tentang Lee Kum Kee, yang kelompok usahanya didirikan pada tahun 1888 di kota Nanshui, Zhuhai, di provinsi Guangdong, China.
Merek khas perusahaannya, saus tiram Lee Kum Kee, dapat ditemukan di hampir setiap rumah tangga di Hong Kong, serta di banyak restoran China di seluruh dunia. Grup Lee Kum Kee yang belum go public itu tidak pernah mengungkapkan data keuangan kepada publik, tetapi diyakini menjual lebih dari 100 juta botol kecap per tahun. Keluarganya juga menjalankan perusahaan pemasaran langsung Infinitus, yang mengalahkan bisnis Amway dalam mendistribusikan produk kesehatan di China.
Dengan pendapatan besar yang dihasilkan dari Infinitus, Lee Kum Kee Group menjadi berita utama global dengan membeli gedung di No. 2 Fenchurch Street di London seharga 1,3 miliar pound (US$1,67 miliar), harga tertinggi yang pernah dibayarkan untuk satu bangunan komersial di kota itu. Grup ini juga berinvestasi setidaknya HK$ 30 miliar di pasar properti Hong Kong dan luar negeri.
Namun, tidak semua usahanya berjalan lancar. Bulan lalu, ada puluhan orang mengajukan keluhan kepada perusahaan dan mengatakan anggota keluarga mereka telah meninggal atau kesehatan mereka memburuk setelah mengonsumsi produk perawatan kesehatan Infinitus. Infinitus banyak dikritik oleh People’s Daily, yang dijalankan oleh partai yang berkuasa di negara itu, dan di Weibo karena masalah keluhan tersebut. Perusahaan mengatakan dalam beberapa pernyataan bahwa mereka telah menangani semua kasus yang dituduhkan dan akan tetap transparan kepada publik. (dgp)