Ulama Madura Ajak Umat Islam Berpolitik Santun

- Editor

Jumat, 22 Februari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi (net)

Ilustrasi (net)

PAMEKASAN,bipol.co – Tokoh Ulama Madura, KH Jakfar Shodiq kembali mengajak umat Islam di Indonesia berpolitik santun, tidak saling mencaci dan memojokkan sesama umat beragama yang berbeda pilihan politik pada pemilu serentak yang akan digelar 17 April 2019.

“Islam agama yang damai, dan santun, tidak mengajar untuk saling menghujat dan saling menghina,” kata dia, di Pamekasan, Jumat (22/02/2019).

Hal tersebut diutarakan Tokoh ulama asal Batuampar, Proppo, Pamekasan, menyusul kian memanasnya suhu politik di Pamekasan menjelang pelaksanaan pemilihan presiden, terutama di media sosial akhir-akhir ini.

Aksi saling hujat dilakukan warganet, bahkan ada yang menantang “carok” melalui rekaman video yang disebarkan melalui jejaring sosial facebook.

Tidak hanya itu saja, sebagian di antara pengguna media sosial bahkan ada yang saling “mengkafirkan” antarpendukung pasangan calon.

Menurut dia, tindakan seperti itu, tidak mencerminkan sikap umat beragama yang berpegang teguh kepada nilai-nilai kebenaran dan kebaikan, serta merawat persaudaraan.

“Islam itu mengajarkan persaudaraan, bukan permusuhan, apalagi masih sesama muslim,” katanya.

Menurutnya, berbeda pilihan merupakan sesuatu yang wajar, karena politik merupakan cara untuk meraih kekuasaan.

“Yang tidak wajar apabila sampai menghujat dan menentang orang lain yang berbeda pilihan untuk melakukan aksi carok,” katanya.

Dirinya mendukung terbentuk komunitas politik santun di Madura yang mengatasnamakan diri Barisan Gus dan Santri (Baguss) Bersatu.

Komunitas yang terdiri dari “Lora” atau putra kiai pondok pesantren dan pemuda itu berkomitmen untuk berpolitik secara santun, dengan mengutamakan sosialisasi tentang program pasangan yang didukungnya dan menghormati perbedaan.

Baguss juga berkomitmen tidak akan menjadikan agama sebagai alat politik. Bagi komunitas ini, nilai-nilai agama harus terwujud dalam perilaku sehari-hari, bukan digunakan untuk memojokkan orang lain yang berbeda pilihan politik.[ant]

Berita Terkait

Dadang Suryana Nilai Bupati Selesaikan Program 100 Hari Kerja dengan Baik
FPP TNI Surati MPR DPR Minta Pemakzulan Gibran Rakabuming Raka, Ini Isi Suratnya…
Bersama Partai Buruh Ribuan Massa Akan Turun ke Jalan Kepung Istana dan Gedung DPR RI
Menjaring Figur Pimpinan, Rommy dan Rusli Effendi Bersitegang
Prabowo Minta Soal 2 Periode Simpan di Hati: Berhenti Dulu Bicara Pilpres 2029
Jokowi Calon Kuat PSI? Pengamat IPO: Hasrat Kekuasaannya Masih Cukup Kuat, Namun…
Tak Punya Legal Standing, MK Tolak Pembatasan Jabatan Ketum Parpol
Hj Renie Rahayu Apresiasi Pemkab Bandung Perkuat Strategi Perlindungan Lingkungan

Berita Terkait

Kamis, 12 Juni 2025 - 11:28 WIB

Dadang Suryana Nilai Bupati Selesaikan Program 100 Hari Kerja dengan Baik

Rabu, 4 Juni 2025 - 20:48 WIB

FPP TNI Surati MPR DPR Minta Pemakzulan Gibran Rakabuming Raka, Ini Isi Suratnya…

Senin, 2 Juni 2025 - 21:08 WIB

Bersama Partai Buruh Ribuan Massa Akan Turun ke Jalan Kepung Istana dan Gedung DPR RI

Jumat, 30 Mei 2025 - 19:33 WIB

Menjaring Figur Pimpinan, Rommy dan Rusli Effendi Bersitegang

Selasa, 20 Mei 2025 - 11:01 WIB

Prabowo Minta Soal 2 Periode Simpan di Hati: Berhenti Dulu Bicara Pilpres 2029

Berita Terbaru