JAKARTA,bipol.co – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Puan Maharani mengatakan wanita di era Presiden Joko Widodo memiliki peluang sebagai pemimpin baik di pemerintahan maupun perusahaan.
“Dari segi kepemimpinan wanita memiliki kemampuan yang setara dengan pria. Ini yang membuat Presiden menunjuk sembilan dari 34 menterinya dari wanita (termasuk Khofifah Indar Parawansa sebelum terpilih menjadi Gubernur Jatim),” kata Puan dalam bincang-bincang yang diselenggarakan wadah #Ini kerjaku di Jakarta, Kamis (21/2) malam.
Bincang-bincang yang diselenggarakan relawan milenial pendukung pasangan calon 01 Joko Widodo – Ma’ruf Amin bertemakan “Human Development: Empowering Women In Today’s Society” menghadirkan pembicara perempuan diantaranya pengusaha muda Helga Angelina, ahli kecantikan Anggie Raslsy, pilot pesawat udara Athira Farina, dan pembalap speed offroad Liana Jhonlin.
Puan mengaku tidak mudah menjabat sebagai menteri koordinator mengingat selain dirinya paling muda di jajaran kabinet juga harus membawahi menteri teknis yang berarti harus menjalankan fungsi koordinasi dan sinkronisasi kebijakan dengan baik.
“Kalau disebut masing-masing kementerian punya ego itu memang betul dan memang tidak mudah. Namun itu menjadi tantangan agar kebijakan dapat terlaksana,” ujar Puan.
Dirinya punya cara agar dinamika yang terjadi cukup dalam ruang rapat untuk keluarnya tetap satu bahasa.
“Sesama menteri berantem karena mempertahankan argumennya masing-masing itu sudah bisa bagi saya,” kata Puan.
Meskipun perempuan memiliki karir namun tidak boleh melupakan kodratnya sebagai wanita yakni mencurahkan waktunya bagi suami dan anak-anak.
Bahkan dirinya senang berkunjung ke daerah-daerah termasuk ke wilayah Timur Indonesia seperti yang paling berkesan saat berkunjung ke Suku Asmat.
“Butuh waktu perjalanan ke sana selain menggunakan pesawat berbadan besar masih harus menyambung pesawat berbaling-baling dan kapal cepat untuk menuju lokasi,” ujar dia.[ant]