BANDUNG,bipol.co – Jika menyebut nama Gedong Papak, mungkin banyak Warga Kota Bandung tak mengetahui letaknya. Ya, karena selama ini warga mengenalnya dengan Balai Kota.
Sebelum dikenal sebagai Balai Kota Bandung, bangunan yang terletak di Jalan Wastukancana No. 2 memang dikenal sebagai Gedong (Gedung) Papak. Bentuk atapnya yang tampak datar menyebabkan gedung ini pun disebut Gedong Papak.
Sebelum berfungsi sebagai kantor pemerintahan, dahulunya merupakan sebuah gudang bernama Gedung Kopi (Koffie Pakhuis). Bernama Gedung Kopi karena bangunan tersebut merupakan gudang menyimpanan hasil bumi dan tempat pengepakan kopi milik Andries de Wilde. Wilde tercatat sebagai tuan tanah pertama di Priangan pada tahun 1812.
Gudang kopi dibangun tahun 1819 saat perkebunan kopi di Priangan berkembang pada abad ke-18. Gudang kopi itu merupakan satu dari delapan gedung tembok baru di Bandung.
Pada tahun 1927, Gudang Kopi dirobohkan dan di bekas lahannya berdiri gedung balai kota sekarang yang dirancang oleh arsitek EH de Roo.
Pendirian balai kota ini terkait status Bandung yang menjadi Kota Praja sejak tahun 1906. Pada tahun 1935 bangunan balai kota diperluas dengan menambah bangunan baru menghadap ke Pieter Sijthoff Park yang kini bernama Taman Balai Kota.
EH de Roo yang kembali menjadi arsiteknya merancang gedung baru ini bergaya “art deco” sehingga berkesan lebih modern daripada gedung lama.
Kini gedung tersebut menjadi kantor resmi Wali Kota Bandung, Oded M. Danial dan Wakil Wali Kota, Yana Mulyana.
Selain menjadi pusat pemerintahan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, balai kota pun menjadi salah satu objek wisata. Selain bangunannya yang menyimpan sejarah, keberadaan Taman Badak, Taman Dewi Sartika, dan Taman Labirin, menjadi daya tarik warga Kota Bandung dan luar kota untuk mengujungi Balai Kota Bandung.[hyt]