Conor McGregor, Mengubah Mimpi Jadi Nyata

- Editor

Senin, 25 Februari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DUBLIN.bipol.co – Conor McGregor, salah satu pegulat profesional kesohor di dunia, tahu betapa krusial untuk bermimpi besar. Bahkan, menurut dia, ketika sedang merasa terjebak dalam situasi tanpa harapan. Jagoan Ultimate Fighting Championship (UFC) itu kini dikenal sebagai salah satu atlet paling tajir di jagat raya. Terkait hal itu, McGregor memiliki trik sederhana yang membantu hingga sampai ke titik itu.

Selain tentu dari bakat alami sebagai petarung (tentu saja), adalah membayangkan keberhasilan dan kemudian mewujudkan. “Selalu visualisasikan. Lihat dirimu menang, berprestasi. Visualisasikan hal-hal baik. Jadikan mimpimu menjadi kenyataan,” katanya pada CNBC Make It seperti dikutip Minggu (24/2/2019). Conor McGregor, Pegulat Tajir yang Pernah Jadi Tukang Leding

Saat masih remaja, McGregor magang sebagai tukang leding di Dublin, Republik Irlandia, tanah airnya. McGregor akhirnya memutuskan untuk tidak berkarier di jalur tersebut.
 “Saya tidak suka pipa leding,” katanya kepada The Guardian pada 2015. Dia pun akhirnya berhenti dari pekerjaannya untuk menjadi pegulat profesional MMA. Pada 2008, McGregor yang berusia 19 tahun, melakukan debut di Dublin.

Ia lantas memenangkan dua pertandingan pertama dan menjadikannya sebagai petarung top di Irlandia selama lima tahun kemudian. Dia hanya kehilangan dua dari 14 pertandingan MMA selama periode tersebut. Namun, ketika itu, situasi keuangan McGregor belum stabil lantaran tak ada pekerjaan harian. Ia juga tidak mendapatkan kontrak dengan UFC, organisasi yang menaungi tingkat kompetisi tertinggi untuk petarung MMA hingga 2013.

Faktanya, McGregor diketahui bergantung pada uang program kesejahteraan dari Pemerintah Irlandia selama beberapa tahun. Sementara ia terus bertarung dalam pertandingan MMA tingkat rendah. “Ketika segalanya memburuk, ketika saya tidak punya pekerjaan, saya beralih ke mode yang berbeda. Sama seperti anak-anak, aku menggunakan imajinasiku untuk memvisualisasikan hal-hal baik di masa-masa perjuangan ini,” kata McGregor.

Dengan kata lain, McGregor membayangkan dirinya memenangkan pertandingan demi pertandingan, mendapatkan kontrak UFC dan memenangkan sabuk kejuaraan. Pemikiran positif itu membantunya melewati masa-masa ketika meragukan kariernya sebagai petarung.

Baru pada April 2013, dia mengumpulkan cek bernilai sekitar US$ 220 (Rp 3 juta) hanya beberapa hari sebelum pertarungan pertamanya sebagai anggota UFC. McGregor memenangkan pertandingan itu sehingga menambah kocek senilai US$ 60.000 (Rp 840 juta). McGregor memenangkan sabuk kejuaraan UFC pertamanya pada 2015, menjadi petarung peringkat teratas di kelasnya hanya dua tahun setelah menandatangani kontrak pertamanya dengan organisasi tersebut.

Sejak itu, dia memenangkan kejuaraan UFC dalam dua kelas berat (kelas bulu dan ringan). Meskipun dia kemudian kehilangan gelar-gelar itu, termasuk pertarungan UFC terbarunya dengan Khabib Nurmagomedov pada Oktober 2018.
 Meskipun kalah, McGregor dilaporkan mendapat US$ 3 juta (Rp 42 miliar). Itu masih belum apa-apa dibandingkan dengan US$ 100 juta (Rp 1,4 triliun) yang dilaporkan yang ia terima ketika ia bertarung melawan petinju Floyd Mayweather pada 2017.

Pada 2018, Forbes menempatkan McGregor di urutan ke-12 dalam daftar selebriti tajir dengan US$ 99 juta (Rp 1,3 miliar) pendapatan tahunan, yang mana US$ 14 juta (Rp 196 miliar) dari yang berasal dari dukungannya untuk merek seperti Monster Energy dan Reebok. (dgp)

 

 

 

 

Berita Terkait

Ketua DPRD Hj Renie Apresiasi Peran 7 Kader Fatayat NU Kawal JKN, Harap Ditambah untuk 31 Kecamatan
Koarmada RI Gelar Baksos, Bakkes, dan Makan Bergizi di Pesantren Al Fatah
Cerita Umuh Muchtar Saat Dampingi Dado Pulang ke Bandung: Dia Tak Bisa Tidur Lalu Shalat Tahajud di Kereta
Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terkait

Kamis, 23 Januari 2025 - 16:05 WIB

Ketua DPRD Hj Renie Apresiasi Peran 7 Kader Fatayat NU Kawal JKN, Harap Ditambah untuk 31 Kecamatan

Minggu, 19 Januari 2025 - 10:48 WIB

Koarmada RI Gelar Baksos, Bakkes, dan Makan Bergizi di Pesantren Al Fatah

Jumat, 20 Desember 2024 - 07:05 WIB

Cerita Umuh Muchtar Saat Dampingi Dado Pulang ke Bandung: Dia Tak Bisa Tidur Lalu Shalat Tahajud di Kereta

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Berita Terbaru