CIMAHI.bipol.co – Sebanyak 20 putra-putri Kota Cimahi dikukuhkan menjadi pramuwisata, Sabtu (23/2/2019) di Simply Valore Hotel, Jalan Raya Baros, Kota Cimahi. Mereka tergabung dalam naungan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Cimahi. Para pramuwisata juga mendapatkan sertifikat resmi, yang menandakan kelegalitasan.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi, Budi Raharja mengatakan, sebelum mereka dilantik menjadi seorang pemandu wisata, terlebih dahulu diberikan pelatihan selama satu pekan. “Dilatih selama 7 (tujuh) hari. 5 (lima) teori 2 (dua) praktik,” katanya, Sabtu (23/2/2019).
Dikatakannya, sebab saat ini baru Wisata Military Tourism yang bakal berjalan, pelatihan yang diberikan kepada para pramuwisata dari kalangan Mojang Jajaka, mahasiswa dan lain-lain itu fokus pada seputar sejarah Kota Cimahi. Nantinya, kata Budi, para pramuwisata ini secara bergiliran akan memandu para wisatawan yang akan berkeliling menggunakan bus wisata Saba Kota Cimahi (Sakoci). Sakoci merupakan bus wisata yang akan mengantar wisatawan berkeliling Kota Cimahi.
“Ketika Cimahi dinyatakan kota heritage, tentu harus ada yang memandu. Karena baru wisata, heritage jadi materi lebih fokus di sana,” ujarnya. Perihal honor, beber Budi, itu akan diberikan dari hasil penjualan tiket bus wisata Sakoci. Untuk besarannya, akan ditentukan DPC HPI Kota Cimahi, yang tentunya disesuaikan dengan standar.
“Honor pramuwisata nanti DPC HPI yang menentukan standarnya. Dari bus Sakoci yang bayar honor,” bebernya. Meski saat ini para pramuwisata hanya memandu perjalanan Cimahi Military Tourism, namun tak menutup kemungkinan ke depannya mereka bakal direkrut para agen travel untuk menjadi Tour Leader (TL).
Sebelumnya, Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Cimahi sudah menetapkan tarif dan rute perjalanan Sakoci. Besarannya Rp20.000 per orang untuk wisatawan dewasa, Rp15.000 per orang untuk anak-anak. Sementara rute yang dilewati di antaranya dari Kampung Adat Cireundeu, Makam Kerkoff, Gedung Cimahi Technopark, Pusdik Armed, penjara Poncol, dan ke tempat bersejarah lainnya, hingga akhirnya tiba di Alun-alun Kota Cimahi maupun sebaliknya. (dgp)