BANDUNG, bipol.co – Pimpinan DPRD Provinsi Jabar Irfan Suryanagara mengatakan Kota Depok masih kekurangan ruang kelas baru sehingga keberadaan SMP dan SMA di kota itu tidak dapat menampung jumlah lulusan sekolah dasar. Keberadaan kelas dan jumlah murid tidak seimbang.
“Saya menjaring aspirasi dari masyarakat kelurahan Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, saat reses, salah satu masalah yang banyak dikeluhkan ialah kurangnya fasilitas pendidikan khususnya SMA dan sederajat,” kata Irfan Suryanagara di Bandung, Rabu (27/2/2019).
Dia mengatakan kekurangan ruang kelas baru tersebut membuat masyarakat Kota Depok kesulitan untuk mengakses pendidikan di wilayahnya.
Untuk sekolah setingkat SMA, kata Irfan, idealnya di Kota Depok terdapat 20-24 sekolah.Namun saat ini baru terdapat 14 sekolah sehingga pihaknya terus mendorong pembangunan sekolah baru.
Untuk 2019, lanjut Irfan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah membeli lahan untuk SMK 3, SMK 4, SMA 12 dan pembangunan unit sekolah baru yakni SMA 11. Irfan yang juga pimpinan badan anggaran DPRD Provinsi Jawa Barat akan terus mendorong agar pada tahun 2020 harus sudah terbangun serta membangun sekolah lainnya.
“Sebagai wakil masyarakat Kota Depok saya akan berjuang keras untuk memprioritaskan pemenuhan sarana pendidikan di wilayah Depok terutama SMA sesuai kewenangan saya,” kata Irfan. (ant)