JAKARTA, bipol.co – Ketua Umum Partai Demokrat yang juga Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai, Pilpres 2019 akan lebih keras dibanding pilpres sebelumnya. Namun, Wapres Jusuf Kalla (JK) menjamin, pilpres akan berjalan aman dan damai. JK menyebut, panasnya pilpres cuma di media sosial. Di lapangan, cium-ciuman.
Akan tetapi, Pengusaha Chairul Tanjung mencemaskan pelaksanaan Pemilu 2019. Kepada Wakil Presiden dalam seminat Economic Outlook 2019, CT—panggilan akrabnya, di Jakarta, Kamis (27/2/2019) sempat menanyakan kepada JK.
CT juga melihat berbagai ketidakpastian yang dirasakan pengusaha saat ini. Baik global maupun nasional. Di global, ada perang dagang antara AS dan China. Belum lagi kemunculan berbagai teknologi yang super canggih. Di dalam negeri, ketidakpastian datang karena jelang pemilu.
Banyak pengusaha, investor lokal dan asing yang memilih wait and see. Isu ketidakpastian itu kemudian diangkat CT saat berdisukusi dengan JK. “Jadi, Pak JK yakin Pemilu 2019 akan aman?” tanya CT.
“Ya, akan aman sebagaimana yang kita alami dalam empat pemilu terakhir karena harapan orang kepada demokrasi semakin matang di negara ini,” ujar JK. “Jadi, tidak perlu ngungsi ke Singapura,” imbuhnya.
CT pun kembali meminta jaminan dari JK. “Kalau ada apa-apa, kita tagih Pak JK ya,” ujarnya. “Nanti saya panggil polisi,: timpal JK yang disambut tawa hadirin.
Dalam pidatonya, JK membahas soal kesiapan pemerintah menghadapi pemilu. Dia memastikan pemilu tahun ini akan baik dan aman. Hal ini didukung sejumlah alasan. Antara lain, Indonesia sudah berpengalaman menghadapi pemilu berkali-kali. Total 11 kali, termasuk 4 kali setelah reformasi. Dan semua aman dan damai.
Tidak ada yang meninggal karena konflik pemilu. Kalau pun ada, kata dia, karena terjatuh dari truk saat kampanye. Kemudian, sistem politik di Indonesia yang kondusif.
Di kita, pemilu tak jelas siapa lawan siapa. JK mencontohkan Golkar, yang lima tahun lalu bersama Jokowi melawan Prabowo. Sekarang, Golkar justru bersama Jokowi melawan Prabowo. “Ini soal mendapat bagian yang lebih besar. Jadi Insyaallah nggak ada krisis keamanan seperti di negara tetangga,” katanya. (rm)