JAKARTA,bipol.co – Kegiatan Tagana Masuk Sekolah (TMS) yang berlangsung semakin masif di berbagai daerah di Indonesia, ke depan siap menjadi gerakan nasional.
“Tagana Masuk Sekolah siap menjadi gerakan nasional. Kami siapkan pedoman operasional, jaringan kerja sama dengan Kemendikbud dan BNPB, serta melibatkan organisasi kemanusian peduli bencana. Sesuai arahan Bapak Presiden agar gerakan ini betul-betul menciptakan masyarakat yang tanggap bencana,” kata Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Minggu (3/3/2019).
Berdasarkan keterangan tertulis, Mensos Gumiwang mengatakan gerakan tersebut semakin masif setelah diresmikan Presiden Joko Widodo di Pandeglang pada 18 Februari lalu.
Presiden, katanya, secara tegas menyampaikan bahwa masyarakat harus siap dalam menghadapi bencana, pasalnya Indonesia dilewati oleh jalur “cincin api” sehingga ada daerah-daerah yang rawan bencana alam, seperti gempa, banjir, longsor, dan tsunami.
“Tidak ada yang tahu kapan bencana datang, namun dengan pengetahuan mitigasi bencana diharapkan dapat membangun masyarakat tanggap bencana. Salah satu edukasinya melalui Tagana Masuk Sekolah ini,” tutur Agus.
Diungkapkannya, belum genap satu bulan sejak program tersebut diluncurkan, TMS telah dilaksanakan di berbagai provinsi, kabupaten, dan kota, di antaranya Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sumedang dan Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat, Ponorogo dan Tuban, Provinsi Jawa Timur, Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, dan Kabupaten Bantul, Provinsi DIY.
“Kepada rekan-rekan Tagana di seluruh pelosok Nusantara, pemerintah menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas dedikasi dan pengabdian dalam mendorong kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana. Juga kepada pemprov, kota, maupun kabupaten yang membantu memfasilitasi kegiatan ini,” tandas Agus.[ant]