NEW YORK,bipol.co – Abdulkadir Jailani lahir tanggal 18 maret 1966. Lulus SD, SMP, SMA, juga kuliah di fakultas hukum di Surabaya. Setelah lulus kuliah, Abdulkadir lalu melanjutkan sekolah diplomat di Jakarta dan mulai karirnya di Kementrian Luar Negeri sebagai foreign service officer (diplomat). Di tahun kelima, Kemenlu menempatkan Abdulkadir Jailani di Belanda selama empat tahun.
Jabatan-jabatan penting yang di emban ternyata selalu ada kaitan dengan hukum sesuai dengan latar belakang edukasi yang di raih saat di bangku sekolah. Karena kepiawaiannya, kemudian beliau di tempatkan di United Nations di Geneva sebagai ahli di bidang pelucutan senjata dan berlanjut menjabat posisi penting di Security Counsel di New York City.
Saat kembali ke Jakarta pengalamannya pun bertambah luas saat menjabat Direktur di bagian perjanjian Ekonomi.
Bukan hanya pendidikan, pengalaman, dan juga ahli di bidang politik, sosial budaya, dan ekonomi, Abdulkadir Jailani kembali menerima tawaran pekerjaan untuk kembali ke New York City sebagai Konsul General di KJRI selama 2.5 tahun dan kemudian karirnya meningkat terus untuk menjabat dua posisi Duta Besar RI di Kanada juga sebagai wakil tetap Indonesia di The International Civil Aviation Organization yang berpusat di Montreal Kanada.
“Tugas saya sebagai Duta Besar, scopenya (cakupan) lebih besar dari tugas sebagai Consul General (Konsul Jenderal) yang mana tidak mencakup isu politik, dan hanya membawahi 15 negara bagian. Namun, tugas utama Duta besar adalah mewakili Negara Indonesia, merundingkan kepentingan nasional, melakukan hubungan bilateral, multilateral juga tugas-tugas saya mencakup di bagian ekonomi, sosial budaya, diplomasi publik, dan termasuk perlindungan warga negara Indonesia di Kanada,” kata Abdulkadir Jailani, Minggu (3/3/2019) di New York.
Saat ditanya tentang kehidupan pribadi, Abdulkadir Jailani menikah dan memiliki dua putra. “Putra pertama saya sekolah hukum di Universitas Indonesia, saya tidak membawanya kesini karena disini tidak ada sekolah hukum untuk undergraduate (sarjana), dan yang kedua masih sekolah di SMA di New York,” jelasnya.
Abdulkadir Jailani mempunyai pesan-pesan untuk generasi muda, bahwa karir di kementrian luar negeri cukup prospektif pintu untuk mengabdi kepada negara Indonesia dan berharap agar generasi muda bisa memperkuat diplomatik-diplomatik muda Indonesia di masa mendatang.
Saat ditanya tentang pesan-pesan untuk pemilu juga pesan untuk masyarakat Indonesia beliau berkata, Pemilu ini adalah hajat bangsa Indonesia, besar harapannya untuk dapat bahu membahu menyukseskan pemilihan umum.
“Yang paling penting adalah bagaimana agar semua masyarakat diluar negeri dapat menjaga persaudaraan dan persatuan karena semua fungsi perlindungan oleh perwakilan negara Indonesia tidak akan terlaksana tanpa bantuan kerja sama dari semua elememt-element masyarakat Indonesia di luar negeri,” tutur Abdulkadir.
Dubes yang hobinya sangat sportif melakukan hiking, riding sepeda, dan berenang, ternyata juga punya hobi seni fotografi. Memberikan cerminan multitaks dan mempunyai keahlian yang sangat tidak terbatas disegala bidang. Membuat dirinya sangat popular di mata pejabat-pejabat baik di luar negeri maupun di dalam negeri.[Titin Atmadja]