Jagung Lokal Harga Global

- Editor

Senin, 4 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA.bipol.co – Memasuki musim panen, Bulog mulai menyerap jagung hasil petani dalam negeri. Pembelian jagung dilakukan dengan skema komersial yang berarti petani mendapat harga jual di atas harga acuan pemerintah. “Pembelian jagung melalui skema komersial ini sebagai salah satu bentuk dukungan pemerintah ke petani jagung dan memenuhi kebutuhan peternak unggas agar tetap berperan dalam kontribusi pembangunan pertumbuhan ekonomi,” kata Sekretaris Perusahaan Bulog Arjun Ansol Siregar di Jakarta, Senin (4/3/2019).

Selama ini, harga jagung ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 96 Tahun 2018. Dalam regulasi itu, harga acuan pembelian yang telah ditetapkan pemerintah, yaitu Rp 3.150/kg. Dalam hal ini, Bulog membeli dengan harga di atas nominal tersebut.

Sejauh ini, penyerapan jagung lokal sudah dilakukan melalui Bulog Divre Lampung dan Subdivre Bojonegoro. Di Lampung sebanyak 11.000 kg jagung terserap, sedangkan di Bojonegoro sudah sebanyak 100.000 kg jagung. Bulog Beli Jagung Petani Lokal di Atas Harga Acuan Kemendag

Arjun Ansol Siregar menjelaskan, penyerapan jagung lokal Bulog Divre Lampung bekerja sama dengan Gapoktan Harapan Bersama serta berkoordinasi dengan Kodim 0429/Lampung Timur. Pembelian jagung lokal diambil dari petani Desa Sadar Sriwijaya, Kecamatan Sribawono Lampung Timur.

“Di wilayah tersebut, terdapat luas hamparan jagung sekitar 9.000 hektare, dengan luas areal yang sudah panen sekitar 5.000 hektare dan masih berpotensi panen seluas sekitar 4.000 hektare,” ujarnya. Sementara itu, Bulog Subdivre Bojonegoro melakukan kerja sama dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) se-Kabupaten Tuban dan Paguyuban Peternak Unggas Kabupaten Tuban dalam menyerap dan mendistribusikan jagung lokal. “Bulan Februari-Maret ini diperkirakan akan memasuki puncak panen raya jagung di Kabupaten Tuban, sehingga perlu dijaga keseimbangan kepentingan petani jagung, peternak unggas dan industri pakan,” pungkasnya. (dgp)

Berita Terkait

JK Khawatir Utang RI Tembus Rp 8.909 T: Pertumbuhan Ekonomi Stagnan di Level 5 persen
Diikuti Ratusan Peserta, Pemkab Bandung Gelar Pelatihan Kewirausahaan, Bahasa Jepang dan Korea
Kang DS Sebut Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Akan Ditanggung APBD 
Panen Raya Serentak Bersama Presiden, Bupati Bandung Sampaikan Program Pro Petani
Bazar Ramadhan 1446 H dan Launching OPM 2025, Bupati Bandung Optimis Inflasi Stabil
Harganya Sangat Fantastis! ‘Daun Surga’ Asal RI Ini Jadi Komoditas Menjajikan di Pasar Internasional
Apresiasi bagi Nasabah Perorangan, Bank bjb Luncurkan “bjb Super Lucky” 
Kado untuk Warga di 8 Kecamatan, Kang DS dan Wamen PU Groundbreaking Proyek SPAM Ciparay 
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 17:04 WIB

JK Khawatir Utang RI Tembus Rp 8.909 T: Pertumbuhan Ekonomi Stagnan di Level 5 persen

Kamis, 17 April 2025 - 10:41 WIB

Diikuti Ratusan Peserta, Pemkab Bandung Gelar Pelatihan Kewirausahaan, Bahasa Jepang dan Korea

Rabu, 9 April 2025 - 12:05 WIB

Kang DS Sebut Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Akan Ditanggung APBD 

Senin, 7 April 2025 - 15:10 WIB

Panen Raya Serentak Bersama Presiden, Bupati Bandung Sampaikan Program Pro Petani

Senin, 17 Maret 2025 - 16:41 WIB

Bazar Ramadhan 1446 H dan Launching OPM 2025, Bupati Bandung Optimis Inflasi Stabil

Berita Terbaru

REGIONAL

Pemkot Cimahi Peringati Hari Kartini tahun 2025

Selasa, 22 Apr 2025 - 17:36 WIB