Bahaya, Elektabilitas Stagnan Posisi Jokowi Rawan

- Editor

Selasa, 5 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Joko Widodo.(net)

Presiden Joko Widodo.(net)

SURABAYA,bipol.co – Tingkat elektabilitas 40,4 persen bagi Joko Widodo yang merupakan capres petahana, dinilai sangat berbahaya.

Hal tersebut diutarakan CEO PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah saat memaparkan hasil survei PolMark Indonesia, di sela Forum Pikiran, Akal dan Nalar, di Surabaya, Selasa (5/3/2019).

Pasalnya, ungkap Fatah, berdasarkan pengalamannya melakukan survei pilpres maupun pilkada selama 10 tahun, jika elektabilitas petahana jauh di bawah 50 persen maka membahayakan.

“Indikator posisi Jokowi sangat rawan, juga bisa dilihat dari tingkat kesetiaan pemilih. Yaitu pemilih Jokowi yang sudah mantap atau tidak berpindah hanya 31,5 persen, sedangkan pemilih Prabowo yang mantap 33,8 persen,” katanya.

Ditegaskannya, persaingan Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan berlangsung ketat.

“Sampai saat ini, kedua pasangan capres-cawapres sama-sama berpeluang menang,” ujar Fatah.

Dijelaskannya, ketat persaingan kedua pasangan dilihat dari hasil survei tingkat elektabilitas, yakni capres nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf hingga Februari 2019 cenderung stagnan karena hanya 40,4 persen, sedangkan capres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga mencapai 25,8 persen.

Hasil survei PolMark yang dilakukan pada kurun waktu Oktober 2018 hingga Februari 2019 meliputi 73 daerah pemilihan (dapil) dari total 80 dapil di seluruh Indonesia atau jumlahnya hingga 92,9 persen dari pemilih pada pemilu mendatang.

“Survei juga bukan vonis karena dilakukan dalam rentang waktu tertentu untuk memotret suatu keadaan saat itu. Jadi, pertarungan sesungguhnya baru akan terjadi pada hari H pemungutan suara,” katanya pula.

Yang menarik, kata dia, pemilih “undecided voter” atau pemilih yang belum menentukan pilihan jumlahnya cukup besar, yakni mencapai 33,8 persen.

“Ini berarti, pertarungan Pemilihan Presiden 2019 masih sangat ketat, karena masing-masing pasangan punya peluang untuk menang,” ujarnya lagi.[ant]

Berita Terkait

KPU Jabar dan Kabupaten Bandung Touring Demokrasi Road to 27 November 2024
Kadin Kab.Bandung Barat Selenggarakan Dialog Terbuka Calon Bupati-Wakil Bupati
Bakesbangpol Kabupaten Bandung Ajak Ormas dan LSM Sukseskan Pilkada Damai, Masyarakat Tidak Golput
KPU Kabupaten Bandung Lakukan Bimtek Terhadap 314 Anggota PPK
Gun Gun Gunawan Minta Masyarakat Jangan Ragu untuk Melaporkan bila Terjadi Pelanggaran Pilkada
Melalui PAW, Agus Setiawan Resmi jadi Anggota DPRD Kabupaten Bandung Gantikan Gun Gun Gunawan
Legislator NasDem Imam Soetanto Harap Paslon Terpilih Perhatikan Generasi Muda untuk Berkarya
Atas Perintah Ketum, Agus Yasmin Tegaskan Kader NasDem Harus Menangkan Ilham Habibi dan Kang DS

Berita Terkait

Sabtu, 16 November 2024 - 08:28 WIB

KPU Jabar dan Kabupaten Bandung Touring Demokrasi Road to 27 November 2024

Kamis, 14 November 2024 - 13:41 WIB

Kadin Kab.Bandung Barat Selenggarakan Dialog Terbuka Calon Bupati-Wakil Bupati

Rabu, 13 November 2024 - 19:57 WIB

Bakesbangpol Kabupaten Bandung Ajak Ormas dan LSM Sukseskan Pilkada Damai, Masyarakat Tidak Golput

Selasa, 12 November 2024 - 20:23 WIB

KPU Kabupaten Bandung Lakukan Bimtek Terhadap 314 Anggota PPK

Senin, 11 November 2024 - 14:04 WIB

Gun Gun Gunawan Minta Masyarakat Jangan Ragu untuk Melaporkan bila Terjadi Pelanggaran Pilkada

Berita Terbaru

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid Konferensi Pers di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2024).

NASIONAL

Meutya Hafid Minta Platform Digital Perangi Judi Online

Sabtu, 16 Nov 2024 - 14:54 WIB