BANDUNG,bipol.co – Debat Cawapres antara Ma’ruf Amin dan Sandiaga Uno tuntas dilaksanakan. Kedua kandidat saling beradu visi misi dan program untuk menarik hati masyarakat pemilih, Minggu (17/3/2019) malam.
Sandiaga mendapat kesempatan pertama menyebut permasalahan negeri yang kaya raya dan SDM hebat, tetapi lapangan kerja sulit didapat generasi muda. Selain itu, para ibu-ibu dinilai Sandi banyak mengeluhkan berbagai biaya tinggi, seperti kebutuhan pangan dan pendidikan.
Jika pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terpilih, dirinya berjanji meningkatkan kondisi masyarakat ke arah lebih baik. Menurutnya, Oke Oce merupakan salah satu program pengentasan permasalahan pengangguran yang akan dibawa ke tingkat nasional.
“Kita memastikan kesejahteraan guru akan ditingkatkan, termasuk status guru honorer. Link and Match, pencabutan program Ujian Nasional dan libur di bulan Ramadan akan kembali ditetapkan,” kata Sandiaga dalam debat.
Sementara untuk bidang kesehatan, Sandiaga juga berjanji akan menyelesaikan permasalahan BPJS, termasuk tenaga medis yang dijamin mendapatkan pembayaran tepat waktu, serta layanan obat memadai. Dia menyindir kubu 01 karena dinilai banyak mengeluarkan kartu yang dinilai membebani pemerintah.
“Cukup satu kartu untuk mengatasi semua masalah tanpa perlu membuat kartu-kartu baru yang tentunya membebani pemerintah. KTP menjadi bahan big data untuk menangani semua masalah,” ujar Sandi seraya mengeluarkan KTP dari dompetnya.
Sementara Cawapres kubu 01, Ma’ruf Amin menyatakan jika pasangan Joko Widodo-Maruf Amin akan meneruskan kebijakan-kebijakan yang telah berjalan dengan melakukan perbaikan lebih baik. Dia menyebut akan memaksimalkan dan menyempurnakan berbagai program yang telah dijalankan Jokowi-JK.
Selain itu, Ma’ruf memaparkan, adanya pergeseran strategi nasional dari pembangunan infrastruktur ke pembangunan SDM jika pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin terpilih. Dia juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama melawan penyebaran hoaks atau berita bohong.
“Mari kita melawan hoaks dan fitnah seperti pembubaran kementerian agama, legalisasi zinah, dan adzan dilarang. Demi Allah saya bersumpah akan melawan itu,” ujar Ma’ruf.
Meski begitu, Ma’ruf tetap menyadari kondisinya tergolong sudah tua. Namun, dia berjanji siap mengemban amanah masyarakat jika diberikan kesempatan menjadi seorang Wakil Presiden mendampingi Joko Widodo.
“Saya akan bekerja keras bukan untuk diri saya, melainkan untuk generasi masa depan Indonesia,” kata dia.**
Reporter : Iman Mulyono
Editor : Herry Febriyanto