CIANJUR, bipol.co – KPU Kabupaten Cianjur segera memplenokan hasil penyortiran dan pelipatan surat suara Pemilu 2019. Hasil pleno itu nantinya akan dilaporkan ke KPU Provinsi Jabar dan KPU RI karena terdapat surat suara rusak, kurang, serta kelebihan.
“Untuk yang kelebihan, kekurangan, dan rusak semuanya kita simpan, amankan, dan catatkan,” kata Ketua KPU Kabupaten Cianjur, Hilman Wahyudi, Selasa (26/3/2019).
KPU sendiri menargetkan distribusi logistik ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) bisa dimulai pada 9 April. Saat ini masih menunggu instruksi lanjutan dari KPU RI menyangkut tindak lanjut kekurangan dan kelebihan surat suara hasil penyortiran.
“Kalau surat suara itu harus dimusnahkan. Kami akan musnahkan. Kalau harus dikembalikan, kami akan kembalikan,” ucapnya.
Hilman tak memungkiri terdapat sejumlah daerah rawan bencana bersamaan kondisi cuaca ekstrem saat ini. Hilman mengaku sudah menginstruksikan semua PPS dan PPK agar sejak dini mencari alternatif tempat pemungutan suara (TPS) seandainya nanti terjadi bencana.
“Harus ada alternatif lain lokasi TPS untuk antisipasi terjadinya bencana, seperti tanah longsor dan lainnya,” jelas Hilman.
Bersamaan masih tingginya curah hujan saat ini, kata Hilman, untuk distribusi logistik setidaknya diperlukan perlakuan khusus. Artinya, dalam proses pendistribusian harus dijaga sebaik mungkin untuk menghindari potensi kerusakan.
“Truk pengangkut logistik harus betul-betul tertutup. Kalau ada sedikit terbuka, harus ditutup semaksimal mungkin, misalnya dengan terpal,” bebernya.
Menurut Hilman, distribusi logistik yang mesti diwaspadai berkenaan kondisi cuaca sekarang dari PPK ke PPS. Kalau distribusi dari KPU ke tingkat kecamatan relatif masih aman.
“Utamanya di sejumlah wilayah di selatan. Hasil pemetaan, distribusi sampai ke titik PPK sih tidak terlalu kesulitan. Tapi yang harus diwaspadai itu dari PPK ke PPS hingga ke TPS,” pungkas Hilman.**
Reporter : Andi
Editor : Ude D Gunadi