CIREBON.bipol.co – Wali Kota Cirebon yakin jika Pemilu 17 April 2019 akan berjalan dengan aman dan damai di Kota Cirebon. Kondisi ini ditunjang dengan kesiapan aparat keamanan untuk menjaga kondusivitas daerah.
Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Cirebon, Drs. H. Nashrudin Azis, SH., usai Apel Serpas PAM TPS dan BKO Pada Pemilu 2019 di wilayah Polres Cirebon Kota, Senin, (15/4/2019). “Yakinlah jika aparat keamanan kita, Polri dan TNI, siap untuk menjaga keamanan di Kota Cirebon,” ungkap Azis.
Karena itu, Azis meminta kepada setiap warga Kota Cirebon untuk tidak perlu ragu datang ke TPS dan menyalurkan hak pilih mereka pada Rabu, 17 April 2019 mendatang. Pada kesempatan itu, Azis juga meminta kepada penyelenggara pemilu untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan bisa mengulang terjadinya pemungutan suara ulang (PSU) di Kota Cirebon. “Kami tidak ingin PSU terulang kembali di Kota Cirebon,” ungkap Azis.
Dengan melaksanakan pemungutan suara sesuai dengan aturan yang berlaku,maka Azis meyakini kejadian coblos ulang di Kota Cirebon tidak akan terulang kembali.
Sementara itu Kapolres Cirebon Kota, AKBP Roland Ronaldy, mengungkapkan personil gabungan akan mengamankan jalannya pemilu, Rabu, 17 April 2019 mendatang. “terdiri dari 719 personil Polres Cirebon Kota serta BKO Polda sebanyak 212 personil yang terdiri dari personil Polairud dan Brimob,” ungkap Roland.
Selain itu juga dibantu personil dari Kodim sebanyak 100 orang. “Ada juga back up 4.112 personil Linmas yang akan mengamankan TPS. Masing-masing 2 orang di satu TPS,” ungkap Roland.
Pihaknya, lanjut Roland, juga telah memetakan sejumlah TPS yang rawan. Yaitu TPS yang ada di Rutan dan Lapas Cirebon serta TPS yang pada pilkada Kota Cirebon lalu dilakukan PSU. Untuk TPS yang rawan akan dijaga satu personil kepolisian. Sedangkan yang TPS yang akan dijaga oleh 2 orang anggota kepolisian namun dibagi menjadi 7 TPS.
“Hari ini juga mereka sudah diperintahkan untuk bergerak menuju lokasi bertugas. Yang di TPS diperintahkan untuk TPS, yang di Pos Pam Terpadu diperintahkan untuk ke pos pam,” ungkap Roland.
Tujuannya untuk mengenal situasi dan rekan kerja sekaligus mengidentifikasi apa tugas mereka dan apa yang tidak boleh dilakukan. “Kami juga akan melakukan patroli, baik sebelum maupun sesudah pencoblosan,” ungkap Roland saat ditanyakan mengenai antisipasi terjadinya serangan fajar. (rls)
Editor Deden .GP