CIANJUR, bipol.co – Komisioner Bawaslu RI, Rahmat Bagja, memantau langsung pelaksanaan pemugutan suara lanjutan (PSL) di 5 TPS di Desa Sukamanah, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Sabtu (20/4/2019). Utamanya pemantauan pengawasan terhadap logistik yang menjadi penyebab krusial dilaksanakan PSL tersebut.
“Secara global, hal cukup krusial pada Pemilu 2019 ini adalah ketersediaan dan distribusi logistik. PSL dilaksanakan karena ada kendala di antaranya dalam surat suara maupun formulir-formulir,” kata Rahmat kepada wartawan di sela pemantauan PSL di TPS 01, Sabtu (20/4/2019).
Selain di Kabupaten Cianjur, PSL juga digelar di sejumlah daerah lainnya. Berdasarkan data temuan yang dilaporkan dari lapangan, PSL berpotensi dilakukan juga di 1.534 TPS lainnya di Indonesia.
“Itu data yang masuk. Bisa jadi masih bertambah. Tapi sejauh ini potensi PSL di 1.534 TPS se-Indonesia,” tegasnya.
PSL digelar berdasarkan rekomendasi Bawaslu. Kasus di Kabupaten Cianjur dipicu insiden tertukarnya suara suara.
“Selain PSL, ada juga PSU (pemungutan suara ulang). Kalau untuk jumlahnya belum terkonfirmasi,” terang dia.
Secara umum Rahmat mengapresiasi terselenggaranya dengan sukses Pemilu 2019. Hanya ada beberapa catatan yang mesti dievaluasi. “Sukseslah, hanya ada catatan, terutama ketersediaan dan distribusi logistik,” tandasnya.
Kedatangan Komisioner Bawaslu RI didampingi Komisioner Bawaslu Jabar Lolly Suhenti serta jajaran Bawaslu Kabupaten Cianjur. **
Reporter: Andi
Editor: Ude D. Gunadi