CIANJUR,bipol.co – Hampir sepekan pascapemungutan suara Pemilu 2019, sebanyak tujuh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupatem Cianjur, meninggal dunia.
Mayoritas penyebab meninggal dunia lantaran diduga dipicu kelelahan selama bertugas sebagai penyelenggara di tingkat TPS.
“Innalilahi wainnailaihi rajiun. Hingga sekarang sudah tujuh orang yang meninggal dunia,” kata Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, usai melayat ke rumah almarhum Hamim Herdiansyah di Kampung Pasarean, Selasa (22/4/2019).
Herman mengaku berduka atas kejadian ini. Apalagi diduga pemicu meninggal dunianya para pejuang demokrasi itu karena stamina yang terkuras saat proses pemungutan dan penghitungan suara.
“Dugaan sementara karena kelelahan. Mereka merupakan pejuang demokrasi,” ucap Herman.
Herman berharap tidak ada lagi penyelenggara Pemilu yang meninggal dunia. Karena itu, Herman menginstruksikan jajaran Dinas Kesehatan melalui puskesmas agar menyiagakan personel di setiap PPK yang sekarang melaksanakan pleno rekapitulasi penghitungan suara.
“Mudah-mudahan ini yang terakhir. Insya Allah minggu depan kami akan silaturahmi dengan keluarga almarhum para petugas KPPS yang meninggal dunia,” tandasnya.
Berikut data ketujuh petugas KPPS di Cianjur yang meninggal dunia:
1. Somantri (51), Ketua KPPS Desa Kertajadi Kecamatan Cidaun
2. Entis Tisna Sasmita (62) anggota KPPS TPS 13 Desa Hegarmanah Kecamatan Karangtengah.
3. Sutaryat anggota KPPS 07 Desa Margasari Kecamatan Naringgul.
4. Hadiat (65) anggota KPPS TPS 10 Desa Cibulakan Kecamatan Cugenang.
5. Enjang Ketua KPPS di TPS 15 Desa Sukamulya Kecamatan Warungkondang.
6. Apan Sopandi (49) anggota KPPS di TPS 10 Kampung Maleber, Desa Gudang, Kecamatan Cikalongkulon.
7. Hamim Herdiansyah (45) anggota KPPS di TPS 31 Kelurahan Pamoyanan Kecamatan Cianjur.**
Reporter : Andi
Editor : Herry Febriyanto