CIANJUR, bipol.co – Volume sampah yang dibuang ke TPA Pasirsembung di Kabupaten Cianjur rata-rata mencapai 138 ton per hari. Volumenya bisa melonjak tajam saat Ramadan dan Idulfitri.
“Namun sampah yang dibuang ke TPA itu belum dipilah-pilah. Jadi, sampah organik dan nonorganik itu masih tercampur,” kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cianjur, Sumarna, Rabu (10/7).
Idealnya, kata Sumarna, sampah yang dibuang ke TPA harus sudah dipilah-pilah. Hal itu untuk mempermudah pemilahan sampah.
“Tapi memang cukup sulit juga membiasakan masyarakat memilah sampah. Jadi tetap saja petugas di TPA yang memilah-milah,” jelasnya.
DLH menaruh harapan besar proses pemilihan sampah dilakukan di setiap bank sampah atau di TPS 3R. Namun, di Kabupaten Cianjur, dari sekitar 60 bank sampah, yang terdata aktif banyak sekitar 6-10 titik.
“Yang biasa melakukan proses pemilahan sampah organik dan nonorganik itu bank sampah dan TPS 3R,” ungkapnya.
Beberapa sampah yang tidak digunakan akan diurug di areal TPA Pasirsembung.
Pada akhirnya Sumarna mengharapkan peran bank sampah dan TPS 3R.
“Termasuk juga masyarakat yang dibutuhkan membentuk kebiasaan memilah sampah,” tandasnya. **
Reporter: Andi
Editor: Hariyawan