MEKKAH, bipol.co – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019 menyebut persiapan pelaksanaan puncak musim haji sesuai rencana, merespon hasil sidang Isbat Pemerintah Arab Saudi yang menetapkan awal Zulhijah 1440 H bertepatan dengan 2 Agustus 2019 sehingga pelaksanaan wukuf di Arafah 10 Agustus 2019.
Kepala Daerah Kerja Mekkah PPIH 2019 Subhan Cholid mengatakan hasil sidang isbat tersebut sudah sesuai dengan rencana awal yang telah dipersiapkan oleh PPIH 2019. “Jadi tidak ada persoalan dengan persiapan mobilisasi jamaah,” katanya di Mekkah, Jumat (2/8/2019).
Sebelumnya, Mahkamah Tinggi Arab Saudi memutuskan awal Zulhijah 1440 Hijriah jatuh pada Jumat, 2 Agustus 2019. Dengan demikian, Jumat ini merupakan Jumat pertama di bulan Zulhijah 1440H menurut kalender Umm al-Qura.
Dengan demikian, permulaan ibadah haji akan dimulai pada Jumat, 9 Agustus 2019 (8 Zulhijah 1440H). Kemudian, pada Sabtu, 10 Agustus 2019 (9 Zulhijah 1440H), jutaan orang dari penjuru dunia akan berkumpul di padang Arafah untuk melaksanakan wukuf.
Sementara Hari Raya Idul Adha (10 Zulhijah 1440H) akan jatuh pada Minggu, 11 Agustus 2019. Saat wukuf diperkirakan 2,5 juta-3 juta orang akan berkumpul di Arafah. Dan sampai saat ini diproyeksikan berdasarkan statistik yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Paspor Arab Saudi, jamaah yang telah memasuki Kota Mekkah sudah mencapai hampir separuhnya.
Banyak peziarah dari Pakistan, Bangladesh, Indonesia, Malaysia, dan Tunisia telah tiba di Arab Saudi sebagai bagian dari inisiatif Makkah Route. Kebijakan yang diluncurkan tahun lalu, Indonesia dan Malaysia adalah sebagai negara yang pertama mencoba Makkah Route.
Kebijakan itu meliputi layanan penerbitan visa, penyelesaian bea cukai, dan prosedur paspor, memastikan kepatuhan dengan persyaratan kesehatan, serta menyortir bagasi sesuai dengan transportasi dan pengaturan akomodasi selama di Arab Saudi.
Jamaah haji yang mendapatkan fasilitas layanan Makkah Route akan dilayani lebih cepat di Bandara Arab Saudi, dan langsung menuju ke bus yang mengangkut mereka ke akomodasi di Mekkah dan Madinah, sehingga mengurangi kemacetan di bandara.
Otoritas layanan akan mengantarkan barang bawaan peziarah ke hotel akomodasi di Mekkah dan Madinah. (ant)**
Editor: Ude D Gunadi