BANDUNG,bipol.co – Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar mencatat angka penduduk miskin di Jawa Barat mengalami tren positif dengan jumlah yang terus menurun. Dari total 48 juta penduduk Jawa Barat, saat ini tercatat hanya 3,4 juta atau 6,91 persen penduduk miskin.
Kepala BPS Jabar, Dody Herlando mengatakan, penurunan jumlah penduduk miskin di Jawa Barat karena pembangunan yang menjadi akses masyarakat desa meraih pekerjaan serta Alokasi Dana Desa (ADD). Sehingga, kesejahteraan masyarakat di desa-desa relatif meningkat.
“Angka 6,91 persen kalau di nasional itu 9 persen, jadi Jawa Barat secara persentase sebenarnya sudah berkurang, tetapi secara jumlah karena provinsi terbesar, jadi 3,4 juta per-Maret 2019,” ujarnya dalam kegiatan Japri (Jabar Punya Informasi) di Gedung Sate Bandung, Kamis (22/08/2019).
Dody menyatakan, persoalan yang menjadi tantangan berat saat ini adalah kemiskinan di perkotaan dengan jenis pekerjaan, seperti buruh kasar, kuli bangunan dan sebagainya. Sementara untuk pedesaan, masalahnya cenderung homogen, yakni pertanian, nelayan dan lainnya.
“Semua daerah ada, tapi tentu saja bisa Indramayu atau daerah-daerah yang pertanian masih banyak biasanya ada (kemiskinan),” imbuhnya.
Untuk menilai tinggi atau tidaknya angka tersebut, terdapat sejumlah kriteria dan salah satunya secara psikologis, di mana banyak pihak tidak menginginkan angka lebih dari dua digit. Sehingga, sensus penduduk dinilai bertujuan meningkatkan SDGs (Sustainable Development Goals).
“Di sinilah pertambahan penduduk harus diperhatikan dan dikendalikan, kemudian kualitas penduduknya agar pertumbuhan ekonominya berkualitas. Yang berkualitas itu mengurangi pengangguran dan kemiskinan,” ucapnya.
Reporter : Iman Mulyono
Editor : Deden .GP