CIANJUR,bipol.co – Ketua Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jawa Barat, Irhan Ari Muhammad menilai sangat terbuka peluang terjadinya koalisi partai islam yang digagas Partai Keadilan Sejahtera di Pilkada Cianjur 2020.
Menurutnya, tinggal bagaimana para elit parpol islam di Cianjur bisa duduk bersama alias ngopi bareng.
“Peluangnya sama, PKS bisa melobi. Tinggal sejauhmana elit partai Islam duduk bersama alias ngopi bareng,” tandas Irhan kepada bipol.co, Selasa (10/9/2019).
Saat ditanya apakah koalisi partai Islam berdampak bisa memenangkan Pilkada Cianjur, Irhan menegaskan tidak terlalu dan sama saja.
“Karena kita lihat saja Pileg kemarin, mana yang paling banyak, partai Islam atau partai tidak pakai label Islam. Tinggal bagaimana mereka menyentuh masyarakat kebawah,” katanya.
Kalaupun koalisi partai Islam benar-benar terwujud, jelas Irhan, figur seperti apa yang akan diusung dan bisa merangkul semua kalangan. “Karena paling besar kalangan masyarakat bawah, dalam artian buruh, petani, nelayan dan para ulama,” ujarnya.
Target Menang
Diberitakan sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera membuka ruang koalisi partai politik Islam di Pilkada Cianjur 2020. Langkah ini dilakukan partai besutan Sohibul Iman seiring target menang yang dipasang PKS di Pilkada Cianjur 2020.
“Banyak, PKS menginginkan ada konfigurasi partai Islam, PKS, PPP, PKB dan PAN. Termasuk konfigurasi pengusung 02 (pilpres-red) kemarin. Tidak menutup kemungkinan dengan parpol pengusung 01,” tandas Ketua DPD PKS Kabupaten Cianjur, Wilman Singawinata saat dihubungi bipol.co, Senin (9/9/2019).
Wilman mengaku masih saling penjajakan meski belum intensif berkomunikasi dengan seluruh parpol. Terlebih PKS dengan raihan lima kursi di parlemen masih sangat kurang untuk mengusung dan membutuhkan tambahan kursi untuk mengusung calon di Pilkada Cianjur.
Sah-sah Saja
“Ya dalam politik segalanya sangat mungkin. Semua wacana koalisi sah-sah saja digulirkan. tapi tetap prosesnya masih dinamis dan kita sangat menghargai semua gagasan kerjasama politik dari partai manapun,” tandas Sekretaris DPC PKB Kabupaten Cianjur, Dedi Suherli dalam pesan singkatnya kepada bipol.co, Senin (9/9/2019).
Dedi yakin setelah matang akan bertemu pada suatu titik kesepakatan. Tetapi nanti, karena sekarang prosesnya masih panjang dan jadinya seperti apa, tunggu saja nanti.
Saat ditanya apakah sudah ada komunikasi dengan PKS, Dedi mengaku diskusi secara umum sering namun masih kepada hal-hal yang sifatnya gagasan umum Cianjur kedepan.
“Tapi obrolan formal terkait koalisi kedepan PKB dan PKS memang belum, tapi dari kita ada rencana kesana. Maksudnya sudah ada rencana untuk komunikasi lebih fokus dengan PKS dan partai-partai yang lainnya juga,” tegasnya.
Opsi koalisi partai politik Islam yang ditawarkan PKS di Pilkada Cianjur sangat menarik, terlebih jika digabungkan mampu mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati sendiri dengan jumlah kursi yang besar. PKS 5 kursi, PKB 5 kursi, PPP 2 kursi dan PAN 3 kursi total 15 kursi.**
Editor : Herry Febriyanto