Daud Yordan ketika dihubungi dari Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (30/9/2019), mengatakan, rencana pertarungan mendatang dilaksanakan di Indonesia.
“Soal siapa yang menjadi lawan saya dan ‘tittle’ pertarungan itu apa, silakan tanyakan kepada manajemen,” kata petinju dengan rekor bertarung 39 kali menang (27 di antaranya dengan KO) dan empat kali kalah tersebut.
Petinju kelahiran 10 Juni 1987 tersebut menambahkan, untuk persiapan pertarungan mendatang dirinya mulai menjalani latihan di Bali di bawah asuhan pelatih Pino Bahari.
“Sudah beberapa hari ini saya berlatih di Bali dan sekarang latihan yang saya jalani sudah memasuki program khusus,” kata petinju Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat, tersebut.
Menurut dia, latihan program khusus tersebut meliputi peningkatan daya tahan tubuh di pagi hari kemudian daya tahan fisik dan teknik pada sore hari.
Daud Yordan menjalani pertarungan terakhir yaitu saat menghempaskan petinju tuan rumah Aekkawee Kaewmanee pada ronde kelima (menang TKO) pada pertarungan bertajuk “WBC International Challenge Belt” di Pattaya, Thailand, Minggu (4/8).
Selain menyandang gelar WBO Intercontinental, Daud Yordan juga memegang gelar WBC Asia International Challenge Belt setelah menumbangkan petinju Thailand tersebut.
Daud Yordan memulai karier tinju dengan menekuni kelas bulu (57,1 kilogram) bahkan ia sempat merebut gelar juara IBO setelah menang KO atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei 2012.
Kemudian sempat mempertahankan gelar dengan mengalahkan petinju Mongolia Choi Tseveenpurev juga di Singapura pada 9 September 2012. Tetapi akhirnya kalah dari petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta 14 April 2013.
Setelah itu, Daud Yordan memutuskan untuk naik dua kelas dari bulu (57,1 kilogram) ke kelas ringan (61,2 kilogram). Debut perdana di kelas ringan yaitu mengalahkan petinju Argentina, Daniel Eduardo Brizuela (Argentina) di Australia pada 6 Juli 2013. (ant)