Sepotong Ketegangan Indro Warkop Tentang G30S

- Editor

Senin, 30 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indro Warkop

Indro Warkop

JAKARTA.bipol.co – Indro Warkop memiliki sepotong kenangan menegangkan saat Gerakan 30 September (G30S) pada 1965 meletus di Jakarta.

Dia saat itu baru berusia tujuh tahun, dan masih tinggal di Prambors ( Jalanan Prambanan, Mendut dan Borobudur), Jakarta, yang menjadi kawasan tinggal salah satu korban, Letnan Jenderal Angkatan Darat, M.T. Haryono.

“Kami dengar karena subuh-subuh suara tembakannya,” ujar dia ujar saat berkunjung ke Kantor ANTARA di Jakarta, belum lama ini.

Ayah Indro, Inspektur Jenderal Moehammad Oemargatab, saat itu menjabat sebagai Kepala DPKN (Dinas Pengawasan Keamanan Negara yang kini menjadi Intelkam Polri). Tak lama setelah menerima kabar mengenai G30S terjadi, penjagaan di kawasan tinggal Indro diperketat.Selain M.T. Haryono, wilayah itu juga dihuni sejumlah petinggi Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara, polisi dan duta besar negara asing.

“Pasukan ada di rumah saya, panser saja ada tiga. Rata-rata di kompleks Prambors itu ada empat Jenderal Angkatan Darat, ada empat Jenderal Polisi, empat Jenderal Angkatan Udara, Angkatan Laut. Kebetulan semua empat. Empat duta besar,” kata Indro.

Dia mengatakan, bahkan ikut masuk ke dalam mobil Jeep untuk alasan keamanan. “Saya lihat tukar-tukar sandi, jam malam. jam 6 enggak boleh keluar. Saya ikut ke dalam Jeep. Pejabat ada di panser kecil. Menegangkan,” sambung dia.

Para pejabat saat itu dilarang mengenakan pakaian dinas masing-masing. Hanya sebuah pita yang perlu mereka pasang di pakaian sebagai penanda.

Terlepas dari siapa dalang kejadian G30S dan tujuannya, Indro menilai gerakan itu kudeta dan dia sama sekali tidak ingin memperingatinya.

“30 September, peristiwa itu ada. Saya tidak ingin memperingati itu. Kalau buat saya ya kudeta. Lepas dari siapa yang digunakan, PKI kah atau siapakah,” kata dia. (ant)

Editor   Deden .GP

Berita Terkait

KPU Jabar dan Kabupaten Bandung Touring Demokrasi Road to 27 November 2024
Kadin Kab.Bandung Barat Selenggarakan Dialog Terbuka Calon Bupati-Wakil Bupati
Bakesbangpol Kabupaten Bandung Ajak Ormas dan LSM Sukseskan Pilkada Damai, Masyarakat Tidak Golput
KPU Kabupaten Bandung Lakukan Bimtek Terhadap 314 Anggota PPK
Gun Gun Gunawan Minta Masyarakat Jangan Ragu untuk Melaporkan bila Terjadi Pelanggaran Pilkada
Melalui PAW, Agus Setiawan Resmi jadi Anggota DPRD Kabupaten Bandung Gantikan Gun Gun Gunawan
Legislator NasDem Imam Soetanto Harap Paslon Terpilih Perhatikan Generasi Muda untuk Berkarya
Atas Perintah Ketum, Agus Yasmin Tegaskan Kader NasDem Harus Menangkan Ilham Habibi dan Kang DS

Berita Terkait

Sabtu, 16 November 2024 - 08:28 WIB

KPU Jabar dan Kabupaten Bandung Touring Demokrasi Road to 27 November 2024

Kamis, 14 November 2024 - 13:41 WIB

Kadin Kab.Bandung Barat Selenggarakan Dialog Terbuka Calon Bupati-Wakil Bupati

Rabu, 13 November 2024 - 19:57 WIB

Bakesbangpol Kabupaten Bandung Ajak Ormas dan LSM Sukseskan Pilkada Damai, Masyarakat Tidak Golput

Selasa, 12 November 2024 - 20:23 WIB

KPU Kabupaten Bandung Lakukan Bimtek Terhadap 314 Anggota PPK

Senin, 11 November 2024 - 14:04 WIB

Gun Gun Gunawan Minta Masyarakat Jangan Ragu untuk Melaporkan bila Terjadi Pelanggaran Pilkada

Berita Terbaru

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid Konferensi Pers di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2024).

NASIONAL

Meutya Hafid Minta Platform Digital Perangi Judi Online

Sabtu, 16 Nov 2024 - 14:54 WIB