Managing Director Mahkota Promotion, Urgyen Rinchen Sim, ketika dihubungi dari Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (2/10/2019), mengatakan pertarungan tersebut ber-“tittle” IBA Super Lightweight World Title dan WBO Oriental.
Pertarungan melawan petinju Afrika Selatan mendatang bukan yang pertama bagi Daud Yordan, karena sebelumnya juga pernah bertanding melawan petinju negara tersebut.
Ketika masih berkecimpung di kelas bulu, Daud Yordan pernah menghadapi Simpiwe Vetyeka (Afrika Selatan). Pada pertarungan yang dimainkan di Jakarta, 14 April 2013, Daud kalah dari Vetyeka.
Kemudian melawan Sipho Taliwe yang dimainkan di Australia, 6 Desember 2013, Daud Yordan menang atas petinju Afrika Selatan tersebut.
Selain mempertemukan Daud Yordan melawan petinju Afrika Selatan tersebut, kata Urgyen Richen Sim yang akrab disapa Simon tersebut, juga akan mempertemukan petinju Indonesia lainnya juara WBC Asia Ongen Saknosiwi melawan petinju Filipina, Marco Demecillo.
Daud Yordan mengatakan untuk persiapan pertarungan mendatang dirinya mulai menjalani latihan di Bali di bawah asuhan pelatih Pino Bahari.
“Sudah beberapa hari ini saya berlatih di Bali dan sekarang latihan yang saya jalani sudah memasuki program khusus,” kata petinju dengan rekor bertarung 39 kali menang (27 di antaranya dengan KO) dan empat kali kalah tersebut.
Menurut dia, latihan program khusus tersebut meliputi peningkatan daya tahan tubuh di pagi hari kemudian daya tahan fisik dan teknik pada sore hari.
Daud Yordan menjalani pertarungan terakhir saat menghempaskan petinju tuan rumah Aekkawee Kaewmanee pada ronde kelima (menang TKO) pada pertarungan bertajuk “WBC International Challenge Belt” di Pattaya, Thailand, Minggu (4/8).
Selain menyandang gelar WBO Intercontinental, Daud Yordan juga memegang gelar WBC Asia International Challenge Belt setelah menumbangkan petinju Thailand tersebut.
Daud Yordan memulai karier tinju dengan menekuni kelas bulu (57,1 kilogram) bahkan ia sempat merebut gelar juara IBO setelah menang KO atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei 2012.
Kemudian sempat mempertahankan gelar dengan mengalahkan petinju Mongolia Choi Tseveenpurev juga di Singapura pada 9 September 2012. Tetapi akhirnya kalah dari petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta 14 April 2013.
Setelah itu, Daud Yordan memutuskan untuk naik dua kelas dari bulu (57,1 kilogram) ke kelas ringan (61,2 kilogram). Debut perdana di kelas ringan dengan mengalahkan petinju Argentina, Daniel Eduardo Brizuela (Argentina) di Australia pada 6 Juli 2013. (ant)
Editor Deden .GP