BANDUNG, bipol.co – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status vulkanologi Gunung Tangkuban Perahu dari level II, yaitu waspada menjadi level I, normal. Aktivitas kunjungan wisatawan di objek taman wisata alam tersebut pun sudah bisa dibuka kembali terhitung Senin (21/10) pukul 09.00 WIB hari ini.
Sebelumnya, Kawah Ratu Gunung Tangkuban Perahu mengalami erupsi pada 26 Juli lalu. Erupsi kembali terjadi pada 2 Agustus, sehingga PVMBG menaikkan status vulkanologi dari level normal ke level waspada. Aktivitas wisata pun ditutup saat itu hingga waktu yang belum ditentukan.
Kepala PVMBG, Kasbani, mengungkapkan berdasarkan data visual dan evaluasi yang dilakukan secara komperhensif, status Gunung Tangkuban Perahu diturunkan menjadi normal. Selain itu, aktivitas wisata bisa kembali dibuka secara normal.
“Hari ini, 21 Oktober 2019, terhitung sejak pukul 09.00 WIB dinyatakan Gunung Tangkuban Perahu diturunkan dari level II waspada menjadi level I normal. Dengan rekomendasi tidak ada aktivitas di bibir kawah dan masuk di kawah aktif,” ujarnya saat memberikan keterangan pers dikantor PVMBG, Senin (21/10).
Menurutnya, berdasarkan data pemantauan visual diketahui tidak terjadi erupsi, tidak terdapat emisi abu dan hembusan gas relatif stabil dan rendah. Sedangkan dari sisi instrumen seismik, getaran dan deformasi kembang kempisnya gunung menurun dan stabil.
Ia enambahkan, tidak ditemukan data indikasi akan terjadi inflasi pengembungan. Gas vulkanik yang keluar di sekitar bibir kawah relatif kondisinya dibawah ambang batas dan cenderung menurun.
“Gunung sudah normal dan aman. Terpantau bagus dengan sangat baik. Sejak satu bulan terakhir, tidak terjadi erupsi apalagi disertai emisi abu. Hanya asap putih dengan ketinggian rata-rata 50 meter,” ungkapnya.
Kasbani menambahkan, sejak 1 Oktober kemarin hingga Ahad (20/10) kemarin energi vulkanologi menurun dan stabil serta terjadi deflasi atau pengempisan dari gunung. Artinya, menurutnya tidak terdapat desakan magma dari bawah gunung.**
Reporter: Arief
Editor: Hariyawan