Mendaki 14 Puncak Tertinggi, Pendaki Nepal Cetak Rekor Dunia

- Editor

Rabu, 30 Oktober 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nirmal Purja (dok)

Nirmal Purja (dok)

KATHMANDU.bipol.co – Seorang pria Nepal berusia 36 tahun menjadi pendaki 14 puncak tertinggi di dunia paling cepat setelah menaklukkan semua puncak itu hanya dalam waktu enam bulan, padahal pendaki lain perlu waktu bertahun-tahun untuk menaklukkan 14 puncak tertinggi dunia itu, lapor Reuters, Selasa (29/10)

Pendaki gunung bernama Nirmal Purja menaklukkan Gunung Shishapangma yang berketinggian 8.027 meter di Tibet dalam waktu enam bulan satu pekan yang dilakukan satu pekan setelah menaklukkan Gunung Annapurna I lewat “Proyek Mungkin”.

Badan Mingma Sherpa of the Seven Summit Treks menyatakan Purja ditemani tiga sherpa pendaki ke Puncak Sishapangma.

“Misi berhasil,” kata Purja dalam posting Instagram-nya dari puncak yang berada di Tiber itu yang merupakan gunung tertinggi ke-14 di dunia.

Badan Mingma Sherpa menyatakan semua pendaki sedang dalam perjalan ke base camp dan diharapkan kembali ke Kathmandu pekan ini. “Ini rekor dunia,” kata dia .

Setelah mendaki Annapurna, puncak tertinggi kesepuluh di dunia, pada 23 Apri, Purja membidik puncak berketinggian 8.000-an meter berikutnya, yakni Dhaulagiri, Kanchenjunga, Everest, Lhotse dan Makalu pada bulan berikutnya.

Dia kemudian ke Pakistan untuk mendaki Nanga Parbat, Gasherbrum I, Gasherbrum II, K2, dan Broad Peak. Purja mendaki lagi dua puncak di Nepal – Cho Oyu dan Manaslu, sebelum menuju Tibet, kata Badan Mingma Sherpa itu.

Delapan dari 14 puncak tertinggi di dunia ada di Nepal, lima lainnya di Pakistan dan satu di Tibet.

Para pakar panjat gunung menunjukkan hanya tiga puluhan pendaki saja yang sejauh ini telah menaklukkan semua dari 14 puncak itu.

Rekor tercepat sebelum ini dipegang pendaki Korea Selatan Kim Chang-ho dalam waktu tujuh tahun, 10 bulan dan enam hari.

Purja, yang pernah bertugas pada pasukan khusus Inggris Gurkha dari Nepal, Mei silam mengambil foto antrian panjang pendakian Puncak Everest yang merupakan tertinggi di dunia, yang viral ke seluruh dunia.

Foto itu memicu pemerintah Nepal menyusun aturan baru pendakian demi mengurangi antrian pendakian di Everest. Kabarnya seorang pendaki diharuskan membayar 11.000 dolar AS untuk izin mendaki puncak ini, demikian Reuters. (ant)

Editor  Deden .GP

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB