BANDUNG, Bipol.co- Dinas Enegi Sumberdaya Mineral (ESDM) provinsi Jawa Barat berencana mencari solusi untuk membuat jalan tambangan di Parung di Kabupaten Bogor Jawa Barat. Hal itu untuk mengatasi para aktivitas penambangan
Kepala Dinas ESDM Jabar, Bambang Tirtoyuliono mengatakan, solusi yang akan dilakukan dengan pembuatan desain jalan tambang khusus yang dikerjakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dan pengembangan kerjasama badan usaha untuk pembangunan dan pengoperasian jalan tambangnya.
“Kita akan melakukan perhitungan neraca tambang untuk melihat implikasi secara komprehensif kegiatan tambang terhadap hal lainnya. Dinas ESDM juga sedang melakukan pengkajian kebijakan untuk menyelaraskan kegiatan pertambangan kebutuhan material, infrastruktur dan lingkungan,” katanya Kamis (14/11).
Pihaknya, sudah melakukan berbagai pertemuan untuk membahas dan menangani jalan tambang Parung Panjang ini. Proses penanganan yang telah dijabarkannya pung tengah dijalankan.
“Yang tadi saya jabarkan sudah kami jalankan. Mudah-mudahan masalah ini segera teratasi,” tandasnya.
Menurutnya, kegiatan pertambangan di wilayah Bogor tepatnya di Cigudeng dan Rumpin sudah berlangsung sejak tahun 1970-an, dan telah memberikan kontribusi terhadap kebutuhan pasokan material konstruksi di wilayah Jawa bagian barat.
“Saat ini di wilayah Cigudeng-Rumpin terdapat 42 IUP OP aktif yang berproduksi dengan jumlah produksi mencapai 27 juta ton material setiap tahunnya. Kebutuhan meningkat seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan terhadap material konstruksi di wilayah Jabodetabek,” ucapnya.
Bambang menuturkan, seiring dengan perkembangan wilayah (termasuk penyebaran penduduk dan perumahan) berimplikasi terhadap konflik lahan, jalan, lingkungan dengan kegiatan usaha pertambangan.
“Hingga kini salah satu persoalan utama adalah jalan angkutan material tambang ke pasar di wilayah Jakarta yang harus melewati jalan di wilayah Banten yang oleh peraturan bupati dibatasi jam tayang angkutannya untuk melewati jalur Parung Panjang dan juga masalah jalan di Rumpin dengan masyarakat, menyebabkan isu ini terus berkembang,” paparnya.
Reporter Abdul Basir
Editor Deden .GP