Kunjungan ini dilakukan untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara, lebih khusus lagi dalam rangka penjajakan kerja sama di bidang pertahanan, seperti dikutip dalam siaran persnya.
Usai penyambutan, Menhan RI bersama Menhan Ghana melakukan pertemuan bilateral membicarakan penjajakan kerja sama pertahanan kedua negara yang memang saat ini belum terjalin secara signifikan.
Salah satu potensi yang dapat dikerjasamakan antara Indonesia dan Ghana adalah dalam hal produk-produk industri pertahanan.
Menhan Prabowo lebih lanjut menyampaikan kepada Menhan Ghana terkait kemampuan yang dimiliki Industri pertahanan Indonesia diantaranya kemampuan PT Pindad, PT PAL Indonesia, PT DI dan PT Len Industri.
“Indonesia memandang negara-negara kawasan Afrika Barat termasuk Ghana sebagai negara penting dan dapat menjadi mitra bagi kerjasama produk-produk industri pertahanan Indonesia dan juga kerja sama pertahanan strategis lainnya,” kata Menhan Prabowo.
Dihubungi terpisah, Stafsus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Menhan Ghana dan Menhan Prabowo bersepakat untuk mempererat kerja sama militer antara Indonesia dan Ghana, mengingat Indonesia dan Ghana memiliki semangat dan kesejarahan perjuangan yang hampir sama untuk melepaskan diri dari penjajahan.
“Kerja sama militer melalui pelatihan militer bersama, kerja sama pendidikan militer melalui akademi militer masing-masing negara,” kata Dahnil.
Menteri Pertahanan juga mendorong agar Ghana membeli produk-produk Alutsista dari Indonesia dari PT Pindad dan industri pertahanan lokal Indonesia, dan berterima kasih atas antusiasme Menteri Pertahanan Ghana. (ant)
Editor Deden .GP