CIANJUR, bipol.co – Suhu politik jelang Pilkada Serentak 2020 di Kabupaten Cianjur mulai menghangat. Sejumlah partai politik yang tergabung dalam Koalisi Parpol Nonparlemen juga telah membangun kekuatan untuk mengusung atau mendukung pasangan Muhammad Toha-Ade Sobari sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Cianjur melalui jalur independen.
Koalisi Parpol Nonparlemen terdiri atas partai politik yang tidak memiliki keterwakilan di DPRD Kabupaten Cianjur. Ada tujuh parpol yang tergabung dalam koalisi tersebut, yakni Partai Hanura, Perindo, PSI, PBB, Partai Berkarya, Partai Garuda, dan PKPI.
Juru bicara Sekretariat Bersama Koalisi Parpol Nonparlemen, Beni Rustandi, mengatakan dua nama yang diusung merupakan hasil kesepakatan di antara partai politik. Pengalaman serta popularitas kedua calon tersebut menjadi pertimbangan utama ditetapkannya mereka sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati dari jalur independen.
“Awalnya baru ada satu nama, yakni Muhammad Toha yang sudah ditetapkan sebagai calon bupati. Sedangkan untuk wakilnya masih didiskusikan. Tetapi, setelah pembahasan panjang, pada akhirnya ditetapkan Ade Sobari sebagai calon wakil bupati mendampingi Muhammad Toha,” terang Beni saat ditemui di kawasan Jalan KH. Abdullah bin Nuh, Rabu (8/1/2020), sebagaimana dikutip laman detik.com.
Muhammad Toha merupakan Ketua MPC Partai Bulan Bintang (PBB) Cianjur, sedangkan Ade Sobari merupakan Ketua DPC Partai Hanura Cianjur. Keduanya menjadi anggota DPRD selama beberapa periode sebelum tidak terpilih lagi pada Pileg 2019.
Beni menjelaskan, meski tidak berada di parlemen, keduanya memiliki ketokohan yang kuat. Muhammad Toha kental dengan dukungan dari Forum Diniyah Takmiliyah, sedangkan Ade Sobari memiliki basis massa sendiri.
“Keduanya sudah saling melengkapi, dan memiliki satu tujuan untuk membangun Cianjur. Kami yakini mereka akan jadi kekuatan dalam Pilkada Serentak 2020 di Kabupaten Cianjur,” kata dia.
Menurut Beni, Sekber Koalisi Parpol Nonparlemen saat ini sedang fokus mengumpulkan dukungan sebagai persyaratan pencalonan melalui jalur perseorangan. Pasalnya, persyaratan untuk lolos, jumlah dukungan harus 108.354 suara atau 6,5 persen dari jumlah daftar pemilih tetap.
“Kemarin kami sudah datang ke KPU untuk menyerahkan rekomendasi pasangan bakal calon dari jalur independen. Dilanjutkan pada persiapan dokumen dukungan. Sekarang sudah terkumpul 100 ribu dukungan. Kami targetkan yang nanti diserahkan mencapai 150 ribu dukungan, sesuai dengan raihan suara 7 parpol di Sekber Nonparlemen saat Pileg 2019,” ungkap Beni.
Beni bersama parpol lainnya optimistis pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Cianjur yang diusung Koalisi Parpol Nonparlemen bakal menjadi kuda hitam dalam pesta demokrasi Kabupaten Cianjur mendatang.
“Bakal jadi kuda hitam, bahkan berpotensi memenangi pilkada dan mengalahkan paslon lain dari jalur parpol,” katanya.
Sementara itu, komisioner Divisi Teknis Penyelengaraan KPU Cianjur, Ridwan Abdullah, menyatakan baru ada satu pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati dari jalur independen yang datang. Tim dari pasangan calon Muhammad Toha dan Ade Sobari berkonsultasi terkait Sistem Aplikasi Pencalonan (Silon) untuk Pilkada 2020.*
Editor: Hariyawan