BANDUNG, bipol.co – Virus Corona sudah menjadi masalah global, bahkan WHO sudah mendeklarasikan sebagai outbreak global sejak Jumat, sehingga menjadi masalah yang penting bagi warga dunia.
Dalam Jabar Punya Informasi (Japri) yang berlangsung di Loby Museum Gedung Sate, sejumlah narasumber hadir membahas tentang perkembangan virus Corona dan pencegahannya. HadirKasie Surveilains Imunisasi Dinkes Jabar, Luqman Yanuar; Kepala SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUD Al Ihsan, Apen Afghani; Tim Inspeksi Khusus RSHS, Anggraeni; Perwakilan Perhimpunan Dokter Umum Indonesia, Handri Pramono; dan Kepala Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung, Medi Nursasih.
Dokter Anggraeni menegaskan dua kasus terduga Corona sudah dinyatakan negative. Satu sudah diperbolehkan pulang, sedangkan satu lainnya dikembalikan ke rumah sakit rujukan, Boromeus.
“Artinya, semua negatif, tetapi memang kita isolasi sesuai dengan laporan awal. Masyarakat tidak perlu panic, karena rumah sakit sudah saling berkoordinasi jika ada kasus atau laporan,” jelasnya, Jumat (31/1/2020).
Ia juga mengatakan meski sudah dipulangkan, namun pihak rumah sakit akan terus melakukan pemantauan, mengingat masa inkubasi virus adalah 14 hari. Jika sudah lewat dari 14 hari ternyata negatif, maka pengawasan sudah bisa dilepaskan.
Kepala SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUD Al Ihsan, Apen Afghani, menambahkan tidak semua orang yang terpantau atau tersangka corona harus dibawa ke ruang isolasi di RSHS atau Al Ihsan. Hanya kepanikan.
“Sementara puskesmas bisa melakukan pemeriksaan sementara. di RSUD Al Ihsan juga ada posko, masyarakat bisa ditangani dulu disana,” jelasnya.
Ia bahkan mengatakan sudah membuat kartu khusus bagi pasien yang terduga. Kartu itu akan mencatat perkembangan pasien selama 14 hari. Jika sakit tidak berlanjut, artinya negatif Corona.* jabarprov.go.id
Editor: Hariyawan