Tidak Perlu Panik, Rumah Sakit Siap Tangani Pasien Suspect Corona

- Editor

Sabtu, 1 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jabar Punya Informasi (Japri) yang berlangsung di Loby Museum Gedung Sate, Jumat (31/1/2020).* humas pemprov jabar

Jabar Punya Informasi (Japri) yang berlangsung di Loby Museum Gedung Sate, Jumat (31/1/2020).* humas pemprov jabar

BANDUNG, bipol.co – Virus Corona sudah menjadi masalah global, bahkan WHO sudah mendeklarasikan sebagai outbreak global sejak Jumat, sehingga menjadi masalah yang penting bagi warga dunia.

Dalam Jabar Punya Informasi (Japri) yang berlangsung di Loby Museum Gedung Sate, sejumlah narasumber hadir membahas tentang perkembangan virus Corona dan pencegahannya. HadirKasie Surveilains Imunisasi Dinkes Jabar, Luqman Yanuar; Kepala SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUD Al Ihsan, Apen Afghani; Tim Inspeksi Khusus RSHS, Anggraeni; Perwakilan Perhimpunan Dokter Umum Indonesia, Handri Pramono; dan Kepala Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung, Medi Nursasih.

Dokter Anggraeni menegaskan dua kasus terduga Corona sudah dinyatakan negative. Satu sudah diperbolehkan pulang, sedangkan satu lainnya dikembalikan ke rumah sakit rujukan, Boromeus.

“Artinya, semua negatif, tetapi memang kita isolasi sesuai dengan laporan awal. Masyarakat tidak perlu panic, karena rumah sakit sudah saling berkoordinasi jika ada kasus atau laporan,” jelasnya, Jumat (31/1/2020).

Ia juga mengatakan meski sudah dipulangkan, namun pihak rumah sakit akan terus melakukan pemantauan, mengingat masa inkubasi virus adalah 14 hari. Jika sudah lewat dari 14 hari ternyata negatif, maka pengawasan sudah bisa dilepaskan.

Kepala SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUD Al Ihsan, Apen Afghani, menambahkan tidak semua orang yang terpantau atau tersangka corona harus dibawa ke ruang isolasi di RSHS atau Al Ihsan. Hanya kepanikan.

“Sementara puskesmas bisa melakukan pemeriksaan sementara. di RSUD Al Ihsan juga ada posko, masyarakat bisa ditangani dulu disana,” jelasnya.

Ia bahkan mengatakan sudah membuat kartu khusus bagi pasien yang terduga. Kartu itu akan mencatat perkembangan pasien selama 14 hari. Jika sakit tidak berlanjut, artinya negatif Corona.* jabarprov.go.id

Editor: Hariyawan

 

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB