BANDUNG, bipol.co – Merajalelanya “bank emok” di beberpa kota dan kabupaten di Jawa Barat, sudah sangat memprihatinkan. Berpuluh-puluh warga sudah mengeluhkan permasalahan bank emok, tetapi belum juga ditindaklanjuti pemerintah.
Keluhan warga itu pula yang ditanggapi DPRD Jawa Barat. Salah satunya disuarakan Hj. Sari Sundari, S.Sos., anggota dewan dari Fraksi PKS.
“Saya jelas risau, karena kebaradaan ‘bank emok’ yang mengatasnamakan koperasi tersebut, tapi justru menjerat para peminjam,” kata Hj. Sari, di Gedung DPRD Jabar, Senin (3/2/2020).
Bank emok sendiri berasa dari bahasa Sunda yang artinya duduk lesehan. Praktik ini memberikan pinjaman kepada ibu-ibu rumah tangga pada umumnya dengan bunga yang mencekik.
Dijelaskan Hj. Sari, bank emok itu mengakui di bawah naungan koperasi untuk memberikan bantuan modal usaha bagi masyarakat tidak mampu. Tetapi, koperasi yang mana hingga saat ini belum jelas eksistensinya.
“Jadi perlu ditelusuri secara jelas supaya tidak terjadi penambahan beban masalah bagi masyarakat,” tegas Hj. Sari.
Untuk itu pula, Hj. Sari berharap masalah bank emok bisa dijadikan agenda kerja semua pihak dalam penyelesaiannya agar masyarakat tidak lagi terjerat tipu dayanya.
Salah satunya untuk mengatasi keberadaan bank emok ini pula, Hj. Sari berkeinginan dapat bersama-sama berkolaborasi dengan DPRD Kabupaten Bandung agar dapat bersinergi dan dapat duduk bersama.
“Tidak hanya membahas bank emok, tetapi juga tentang perkembangan serta kemajuan serta kekurangan di masing-masing daerah. Itu sama-sama kita cari soluisinya,” pungkas Hj. Sari.**
Reporter: Benny S. Hermawan | Editor: Hariyawan