Tangani Korban “Bullying”, UPT P2TP2A Kota Bandung Sediakan Psikolog

- Editor

Kamis, 6 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandung Menjawab, Kamis (6/2/2020), menghadirkan Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Bandung, Irma Nuryani, dan Kasi Penguatan Kelembagaan dan Organisasi Anak DP3APM Kota Bandung, Christine Hartini.* humas pemkot bandung

Bandung Menjawab, Kamis (6/2/2020), menghadirkan Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Bandung, Irma Nuryani, dan Kasi Penguatan Kelembagaan dan Organisasi Anak DP3APM Kota Bandung, Christine Hartini.* humas pemkot bandung

BANDUNG, bipol.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berjuang memerangi kasus bullying atau perundungan terhadap anak-anak. Beragam strategi telah dijalankan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM), di antaranya dengan melakukan pendekatan ke lingkungan sekolah.

Tidak hanya itu, Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Bandung di Jalan Ibrahim Adjie No. 84, menyediakan psikolog dan konselor untuk melayani konsultasi masyarakat korban bullying.

“Bagi orangtua yang kebingungan dengan sikap anak lantaran kerap menjadi pelaku bullying, bisa berkonsultasi ke P2TP2A Kota Bandung. Nanti tim kita bisa melakukan assesment dan tindakan untuk menangani korban bullying, bahkan ada pengacara untuk mendampingi korban,” kata Sekretaris DP3APM, Irma Nuryani, di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kamis (6/2/2020).

Irma mengaku terus menyosialisasikan dan mendorong terciptanya sekolah ramah anak kepada para pengawas, pemilik, ataupun kepala sekolah. Sampai saat ini sudah tercipta 414 sekolah ramah anak di Kota Bandung, baik di tingkat SD maupun SMP.

“Ramah anak mulai lingkungan infrastruktur, termasuk orang di seluruh lingkungan sekolah. Di beberapa sekolah sudah memulai anak yang akan masuk itu salam pada guru dan dibelai oleh gurunya, supaya ada sentuhan kasih sayang. Lalu ada ‘icebreaking’ sebelum sekolah, supaya ada ikatan kebersamaan dan emosional terjalin secara baik,” ucap Irma.

Irma memaparkan, lingkungan sekolah menjadi tempat yang rentan terjadi bulliying, sehingga pihaknya juga memberi pemahaman kepada  sekolah agar lebih intensif memerhatikan kondisi anak didiknya, terlebih apabila timbul gelagat terjadinya bullying.

Menurut Irma, salah satu ciri yang harus dicermati dari anak korban bullying, yakni jika terjadi perubahan sikap menjadi lebih pendiam. Perubahan sikap ini menjadi dampak paling berbahaya akibat dari bullying verbal, ketimbang bullying nonverbal atau kekerasan fisik yang tampak secara kasatmata.

“Ini semacam sebab akibat, karena awalnya mereka di-bully tapi reaksinya mencari kekuatan lebih akhirnya dengan mem-bully orang lain. SMP ini yang rawan karena di SMP ini mulai saling mengejek lalu di grup WA saling menghina dan biasanya dilanjut dengan perkelahian di luar sekolah,” jelasnya.

Selain itu, Irma mengungkapkan, DP3APM melakukan pendekatan kepada para orangtua. Dia mengimbau agar orangtua jangan sampai menelantarkan anaknya atau malah menjadi pelaku bullying, justru harus menjadi orang yang pertama memerhatikan perilaku anaknya.

Irma menekankan orangtua harus menjalin komunikasi secara inten bersama anaknya ketika berada di rumah, sehingga menjadi bekal untuk berkoordinasi dengan pihak sekolah guna berbagi peran dalam mengawasi kondisi anak.

“Kita juga menyosialisasikan kepada orangtua agar selalu memerhatilan reaksi dan kondisi anak ketika pulang sekolah. Kita menekankan agar anak diajak bercerita supaya apa saja yang terjadi di sekolah agar orangtua bisa tahu,” tegasnya.

“Kami juga meminta bantuan di mana anak sekolah yang melakukan bullying atau ada yang menjadi korban, jangan segan orangtua laporkan itu kepada kepala sekolah. Selain itu, lapor ke UPT P2TP2A ke 022-7230876,” bebernya. * humas.bandung.go.id

Editor: Hariyawan

 

Berita Terkait

Ketua JKSN Jabar: Pesantren Bangun Umat, Pemprov Bangun Framing Negatif?
Om Zein Potensial Jadi Bintang Baru di Jawa Barat
Aep Dedi: Target Program 100 Hari Kerja Bupati Bandung Sudah Tercapai di Trek yang Benar
Pos KB Desa KBB Dibina Lewat Lima Program Unggulan
Bupati Bandung Raih Penghargaan Bergengsi Pengembangan Air Minum dari Kemendagri
Bupati Kang DS Sebut 800.000 Bidang Tanah di Kabupaten Bandung Sudah Miliki Sertifikat
Desa Margahayu Selatan Realisasikan 3300 Bidang PTSL, Ketua Panitia Ucapkan Terimakasih pada BPN 
Tenaga Honor di Kab Bandung Capai 7.626 Orang, Ketua Komisi D Harap Bisa Diangkat Tanpa Seleksi Kurang 7 Tahun

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 07:58 WIB

Ketua JKSN Jabar: Pesantren Bangun Umat, Pemprov Bangun Framing Negatif?

Jumat, 13 Juni 2025 - 13:39 WIB

Om Zein Potensial Jadi Bintang Baru di Jawa Barat

Jumat, 13 Juni 2025 - 10:37 WIB

Aep Dedi: Target Program 100 Hari Kerja Bupati Bandung Sudah Tercapai di Trek yang Benar

Kamis, 12 Juni 2025 - 20:44 WIB

Pos KB Desa KBB Dibina Lewat Lima Program Unggulan

Kamis, 12 Juni 2025 - 17:30 WIB

Bupati Bandung Raih Penghargaan Bergengsi Pengembangan Air Minum dari Kemendagri

Berita Terbaru