RSKIA Kota Bandung Targetkan Berakreditasi A

- Editor

Jumat, 28 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RSKIA Kota Bandung di RSKIA Kota Bandung, di Jalan KH. Wahid Hasyim.* humas pemkot bandung

RSKIA Kota Bandung di RSKIA Kota Bandung, di Jalan KH. Wahid Hasyim.* humas pemkot bandung

BANDUNG, bipol.co – Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung menargetkan meraih akreditasi A. Hal itu agar RSKIA lebih prima saat melayani kesehatan warga Kota Bandung.

“Target tipe rumah sakit itu, saya ingin A. Karena mengacu pada aturan itu, di kita jumlah TT (Tempat Tidur) 500, ya pasti pilihnya A. Tapi dengan SDM yang memenuhi, mulai dari dokter untuk bisa memberikan pelayanan yang baik,” jelasnya Direktur RSKIA Kota Bandung, Taat Tagore, di RSKIA Kota Bandung, Jalan KH. Wahid Hasyim, Kamis (27/2/2020).

Saat ini RSKIA Kota Bandung tengah dalam tahapan akreditasi dalam rangka survei terfokus akreditasi SNARS (Standard Nasional Akreditasi Rumah Sakit) edisi 1. Penilaian dilakukan oleh Tim Surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

Kegiatan tersebut berkaitan dengan pemindahan gedung dari rumah sakit lama di Jalan Astanaanyar ke rumah sakit yang baru di Jalan KH Wahid Hasyim (Kopo). “Dari Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) mewajibkan hanya satu pojka yaitu MFK (Manajemen Fasilitas Kesehatan). Itu kebanyakan berhubungan dengan fasilitas gedung, termasuk juga alat – alatnya memenuhi standar atau tidak, ada izinnya atau tidak,” ujar Taat.

Menurut Taat, secara umum RSKIA Kota Bandung bisa memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, mulai fasilita sampai perizinan. “Secara umum kita bisa memenuhi persyaratan. Contohnya kita punya mesin radiologi atau x-ray untuk rontgen, itu dilihat ruangannya memenuhi atau tidak, ada izin atau tidak. Kemudian radiasi sudah dilakukan pengukuran atau belum,” bebernya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna, menyampaikan bahwa layanan kesehatan merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang harus terpenuhi dengan baik. Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus melakukan inovasi pelayanan dan menambah kapasitas layanan kesehatan bagi masyarakat.

“Salah satu penambahan kapasitas itu melalui pengembangan RSKIA yang disurvei oleh tim surveyor dari komisi akreditasi rumah sakit merupakan upaya Pemkot Bandung untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memeberikan pelayanan kesehatan,” ujarnya.

“Sekarang fokus akreditasi untuk RSKIA. Kami harap bisa lulus dan mendapatkan akreditas yang mampu meningkatkan mutu pelayanan yang mengutamakan keselamatan pasien,” imbuhnya.

Ia menargetkan RSKIA mendapatkan akreditasi yang di level maksimal agar layanan terkomodir dengan baik.

“Targetnya tipe rumah sakit tentunya dari institusi berwenang, dari kelas C ke B baru ke A. Ke puncak itu harus di level maksimal, kalau kepentingan cangkupan layanan agar semua terakomodasi,” ujarnya.

Sementara itu, Surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit, Tini Sekarwati, mengatakan lokasi RSKIA yanng baru memiliki kawasan yang luas dengan jumah lantai yang cukup banyak dengan berbagai pelayanan yang mumpuni. “Intinya rumah sakit memberikan pelayanan yang bermutu,” ujarnya. * humas.bandung.go.id

Editor: Hariyawan

 

Berita Terkait

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024
Ini 5 Kebiasaan Orang Sukses Menurut Pengakuan Grace Tahir
Kang DS Sampaikan Pengalaman Saat Guru Ngaji Dibawa ke RS Pulang Tak Punya Uang

Berita Terkait

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Senin, 28 Oktober 2024 - 14:24 WIB

Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang

Minggu, 20 Oktober 2024 - 17:34 WIB

Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP

Berita Terbaru