Jabar Terapkan Proaktif Tes Covid -19 kepada ODP

- Editor

Sabtu, 14 Maret 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kang Emil usai menghadiri rapat koordinasi dengan pimpinan DPRD Jabar terkait perkembangan CovidD - 19 di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (13/3/2020).* humas pemprov jabar

Kang Emil usai menghadiri rapat koordinasi dengan pimpinan DPRD Jabar terkait perkembangan CovidD - 19 di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (13/3/2020).* humas pemprov jabar

BANDUNG, bipol.co — Gubernur Ridwan Kamil menyatakan Pemda Provinsi Jawa Barat segara menerapkan sistem proaktif tes kepada ODP (Orang Dalam Pemantauan) dalam penanganan penyebaran Covid-19 di Jabar.

Menurut Kang Emil – sapaan Ridwan Kamil – pemerintah pusat telah mengizinkan pemerintah daerah menangani pasien terduga Covid-19. Meski begitu, pengumuman hasil tes ODP tetap merupakan kewenangan pemerintah pusat.

“Kami akan melakukan proaktif tes, jadi dua hari lalu Kemenkes (Kementerian Kesehatan) sudah menyampaikan akan ada desentralisasi testing. Sambil menunggu, kita bisa lebih dulu inisiatif karena kita punya alatnya, baik di RS maupun lab di Unpad,” kata Kang Emil usai menghadiri rapat koordinasi dengan pimpinan DPRD Jabar terkait perkembangan CovidD – 19 di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (13/3/2020).

Kang Emil mengatakan, proaktif tes dapat membantu memastikan perluasan jangkauan orang dengan status ODP. Sebelumnya, proaktif tes dilakukan pemerintah pusat terhadap orang dengan status PDP (Pasien Dalam Pengawasan).

“Jadi definisi dipantau itu adalah orang yang tidak di ke rumah sakit tapi punya histori berdekatan dengan yang PDP. Jadi semua yang dicurigai berhubungan dengan yang PDP akan dites sesuai izin dari pemerintah pusat,” katanya.

Selain itu, Kang Emil menambahkan bahwa proaktif tes yang dilakukan Pemda Provinsi Jabar menargetkan orang dengan status ODP. Proaktif tes sendiri, kata dia, merupakan langkah antisipatif yang diambil Pemda Provinsi Jabar.

“Proaktif tes ini membantu untuk memastikan memperluas jangkauan yang terpantau kan ada ODP. Yang  sekarang dites oleh pusat kan adalah PDP. Jadi proaktif tes ini langkah antisipatifnya,” ucapnya.

“Dengan proaktif tes ini kita akan lihat kalau hasilnya negatif, ya, bagus. Tapi, kalau ternyata banyak positif, maka atas izin dari DPRD kita ada konsep Social Distancing yaitu mengurangi pergerakan-pergerakan sosial yang selama ini jadi arahan WHO,” imbuhnya.

Hingga 12 Maret 2020, total ODP di Jawa Barat mencapai 653 orang. Sebanyak 257 orang di antaranya telah selesai dipantau. Sementara total PDP di Jabar mencapai 63 orang dan 36 orang di antaranya telah selesai diawasi.

Kang Emil menekankan waspada tapi rasional kepada masyarakat Jabar. Dia pun memastikan pihaknya akan merespons dampak COVID-19 dengan terukur.

“Kita juga akan menghadapi bulan Ramadan, ketika pergerakan orang akan semakin banyak itu juga menjadi kekhawatiran yang harus kita respons dengan cara yang terukur. Jadi, harus waspada, tapi rasional, karena kita juga tidak ingin ekonomi tiba-tiba berhenti,” katanya.

“Kita juga siaga ketahanan pangan terutama untuk kaum duafa yang daya belinya kecil jangan sampai oleh gejolak harga mereka terbebankan dua kali,” tambahnya.

Selain menerapkan proaktif tes untuk ODP, Pemda Provinsi Jabar akan menguatkan sistem rumah sakit. Salah satunya menambah jumlah rumah sakit rujukan virus korona di lini dua dan menyalurkan alat pelindung diri (APD) kepada tenaga medis di Jabar.

“Kita menambahi rumah sakit yang sudah siap di ring dua menjadi sekitar 27,” ucapnya. “Kemudian kita sudah mengirimkan sesuai kebutuhan, seperti ke Tasikmalaya,” imbuhnya.

Proaktif tes dalam penanganan penyebaran C0vid-19 mendapat dukungan DPRD Jabar. Salah satunya dari sisi anggaran. Menurut Kang Emil, jumlah anggaran dari pos Belanja Tidak Terduga masih dalam pembahasan.

“Dari sisi anggaran juga sudah didukung oleh DPRD, angkanya sedang dibahas jadi belum fix karena biaya itu kan bukan hanya untuk penanganan Covid-19, sisanya ada kebencanaan,” katanya.

Kang Emil juga mengimbau masyarakat Jabar untuk mengurangi aktivitas berjabat tangan. Dia meminta masyarakat untuk menggantinya dengan menggabungkan kedua telapak tangan di dada sambil sedikit membungkuk. Hal ini sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.

“Saya kira itu sudah menunjukkan rasa hormat jadi kurangi berjabat tangan,” imbau Kang Emil. * humas pemprov jabar

Editor: Hariyawan

 

Berita Terkait

Musrenbang Kota Cimahi: Menyusun RPJMD 2025-2029 dan RKPD 2026
Tangani Lonjakan Sampah, Pemkot Bandung Genjot Sejumlah Langkah Strategis
Pemkot Cimahi Peringati Hari Kartini tahun 2025
Menuju Kota Layak Anak Peringkat Utama, Tim Verifikasi Nasional Apresiasi Kota Bandung
Hari Jadi ke-384 Kabupaten Bandung, Wakil Ketua Komisi C H Eep Jamaludin Tekankan Hal Ini…
Tanggap Darurat Sampah, Pemkot Cimahi Kerahkan Armada Kebersihan
Kurangi Kemacetan Pemkot Cimahi Tata Ulang Jl Rd Demang Hardjakusumah
DPRD Gelar Sidang Paripurna Hari Jadi ke-384 Kabupaten Bandung: Hj Renie: Semoga Makin Bedas, Maju dan Sejahtera

Berita Terkait

Selasa, 22 April 2025 - 22:11 WIB

Musrenbang Kota Cimahi: Menyusun RPJMD 2025-2029 dan RKPD 2026

Selasa, 22 April 2025 - 21:20 WIB

Tangani Lonjakan Sampah, Pemkot Bandung Genjot Sejumlah Langkah Strategis

Selasa, 22 April 2025 - 17:36 WIB

Pemkot Cimahi Peringati Hari Kartini tahun 2025

Selasa, 22 April 2025 - 16:46 WIB

Menuju Kota Layak Anak Peringkat Utama, Tim Verifikasi Nasional Apresiasi Kota Bandung

Senin, 21 April 2025 - 19:31 WIB

Hari Jadi ke-384 Kabupaten Bandung, Wakil Ketua Komisi C H Eep Jamaludin Tekankan Hal Ini…

Berita Terbaru