Dudih Sulap Kampung Jeruk Nyelap Jadi Kampung Puyuh

- Editor

Selasa, 7 April 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dudih dan isterinya saat mengambil telur puyuh di kandang.* firdaus

Dudih dan isterinya saat mengambil telur puyuh di kandang.* firdaus

SUKABUMI,  bipol.co – Berawal dari hobi memelihara unggas jenis puyuh, Dudih Ruhyadi, warga RT 02/RW 02, Kampung Jeruk Nyelap, Kelurahan Situ Mekar, Kecamatan Lembur Situ, Kota Sukabumi, kini  bisa meraup keuntungan kurang lebih Rp3-4 juta perbulan.

Dudih yang awalnya hanya memelihara puluhan ekor puyuh, kini berkat ketekunan dan konsisten terhadap hobinya untuk dikembangkan menjadi ladang usaha, jumlah puyuh yang dimilikinya sudah ribuan.

“Dulu hobi saya pelihara ayam Kate. Dikarenakan pangsa pasarnya kurang bagus, beralih ke ternak puyuh sejak dua tahun yang lalu,” kata Dudih, saat ditemui wartawan di kandang puyuh, bersama istrinya, Sri Siswanti, Selasa (7/4/2020).

Dengan keterbatasan lahan di samping rumahnya, Dudih berhasil menernakan ribuan puyuh tersebut. Untuk pangsa pasar telur puyuh, para pembeli setiap sore hingga malam berdatangan ke kandang miliknya, karena burung puyuh bertelur pada sore hari hingga malam. Tidak perlu repot memasarkan telur tersebut, para konsumen dan pelanggan setia berdatangan ke kandang.

“Banyak pedagang makanan yang bahannya menggunakan telur puyuh datang ke kami. Dulu juga para tangkulak sering datang, tapi kini hanya untuk kebutuhan para pedagang,” ujarnya.

Belajar otodidak untuk berternak puyuh, Dudih dianggap berhasil oleh keluarga maupun lingkungan sekitar, yang akhirnya para pemuda karang taruna di wilayah Dudih pun kini mengikuti jejak Dudih berternak puyuh disetiap rumah.

Kampung Jeruk Nyelap kini mulai terkenal dengan kampung puyuh, karena para ibu juga mengolah telur puyuh tersebut menjadi telur asin. Bahkan banyak restoran yang memesan daging puyuh, baik ke Dudih maupun ke para pemuda karang taruna.

“Bisnis beternak puyuh bisa menjanjikan asal kita serius dan konsisten. Saya juga telah memberikan ilmu ke pemuda karang taruna agar mereka bisa menghasilkan uang tanpa harus bekerja di pabrik atau perusahaan,” terangnya.

Dudih sendiri berharap kandang puyuhnya bisa berkembang lagi dengan adanya bantuan modal dari pemerintah daerah. Diakuinya, untuk menyentuh bantuan akses permodalan belum bisa dirasakan di wilayah Kampung Jeruk Nyelap, padahal kata Dudih, pangsa pasar baik telur puyuh maupun dagingnya tidak terbatas.

“Saya baru dengar ada pinjaman tanpa anggunan, sosialisasinya belum sampai ke kami. Kalau benar ada dan Pemda bisa fasilitasi usaha kami, akan berkembang pastinya, karena bisnis ini sangat menjanjikan,”ungkapnya.**

Reporter: Firdaus | Editor: Hariyawan

 

Berita Terkait

Dedikasi pada Keterbukaan Informasi, bank bjb Raih Penghargaan KIP 2024
bank bjb Tawarkan SBN Ritel ST013 dengan Imbal Hasil Hingga 6.50%
Dukung Pengembangan Ekonomi Daerah, bank bjb Perluas Kolaborasi dengan BP Rebana 
Mau Ekspansi Usaha, Ajukan Saja Kredit Modal Kerja Kontrak ke bank bjb
Rakor Bersama Kemendageri dan Kemenaker, Pemkab Bandung Mitigasi Deteksi Dini Isu Gejolak PHK Secara Masif
Perumda Tirta Raharja Raih Penghargaan Bergengsi Leadership Commitment dari PBB
Q3 bank bjb Catat Laba Kondsolidasi Rp1,7 Triliun
Pemerintah Komitmen Jaga Kelangsungan Industri Tekstil Dalam Negeri

Berita Terkait

Kamis, 14 November 2024 - 20:44 WIB

Dedikasi pada Keterbukaan Informasi, bank bjb Raih Penghargaan KIP 2024

Kamis, 14 November 2024 - 09:54 WIB

bank bjb Tawarkan SBN Ritel ST013 dengan Imbal Hasil Hingga 6.50%

Minggu, 10 November 2024 - 16:26 WIB

Dukung Pengembangan Ekonomi Daerah, bank bjb Perluas Kolaborasi dengan BP Rebana 

Kamis, 7 November 2024 - 21:12 WIB

Mau Ekspansi Usaha, Ajukan Saja Kredit Modal Kerja Kontrak ke bank bjb

Kamis, 31 Oktober 2024 - 17:25 WIB

Rakor Bersama Kemendageri dan Kemenaker, Pemkab Bandung Mitigasi Deteksi Dini Isu Gejolak PHK Secara Masif

Berita Terbaru