SUKABUMI, bipol.co – Lima elemen bergerak mendatangi warga miskin baru (misbar) yang terdampak Virus Corona, membagikan paket sembako. Kelima elemen tersebut, yaitu Kebangkitan Jawara dan Pengacara Indonesia (BJI), Sahabat Kristiawan Peduli (SKP), Karang Taruna Kota Sukabumi, Forum Komunikasi Putera Puteri Purnawirawan Baret Merah (FKPPBM), dan Dakwah Entrepreneur. Kehadiran mereka disambut antusias oleh masyarakat yang kondisinya memang membutuhkan bantuan, baik dari para relawan maupun pemerintah setempat.
Warga miskin baru mereka yang awalnya bekerja, kini harus menganggur karena terdampak keadaan pandemi Covid-19, seperti yang dialami Ita Sumiati, warga Benteng Brunei, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Sukabumi, suaminya tidak bisa bekerja karena diberhentikan dari perusahaan.
“Dampaknya luar biasa, suami tidak bekerja ada di rumah terus, sedangkan kebutuhan sehari-hari bingung termasuk buat jajan anak-anak,” kata Ita kepada wartawan, Sabtu (18/4/2020).
Ita dan suaminya memiliki beban yang sangat berat dengan jumlah anak yang banyak belum lagi masih mengurus kedua orangtuanya yang selama ini mengandalkan suaminya. Kehadiran relawan yang tergabung dalam lima elemen disambut baik oleh Ita dan warga sekitar Benteng Brunei. Imbauan dari pemerintah agar warga tetap di rumah, pada prinsipnya Ita dan warga lain siap mengikuti. Namun pemerintah juga harus memikirkan kehidupan warga yang setiap hari butuh makan.
“Mata pencaharian para suami hilang, Pemerintah harus memikirkan nasib kami bukan hanya memberikan imbauan. Terima kasih kepada para relawan yang telah memberikan sembako untuk menyambung hidup ke depan,” ujarnya.
Kelima elemen relawan itu bukan hanya membagikan sembako di daerah Kota Sukabumi, namun tahap pertama program Baso Misbar (Bagi Sembako Buat Warga Miskin Baru) dibagikan untuk 10 wilayah Kecamatan Kota/Kabupaten Sukabumi.
Ketua FKPPBM, H. Nurul Jaman, mengatakan pembagian sembako bersama lima elemen berjalan lancar sesuai dengan target warga miskin baru yang telah terdata sebelumnya dari kelima elemen tersebut. Tahap pertama sebanyak 100 paket telah habis terbagikan, sedangkan
target 1.000 paket sembako hingga sejauh ini dana terus dibuka kepada para donatur melalui kelima elemen. “Di lapangan bukan hanya kami yang bergerak, tetapi banyak komunitas lainnya yang tergerak memberikan bantuan ke masyarakat. Semakin banyak relawan yang peduli akan membantu pemerintah daerah juga,” kata H. Aun panggilan akrabnya.
Sementara itu, ketua Karang Taruna Kota Sukabumi, Raden Koesoemo Hutaripto, menambahkan kehadiran Karang Taruna tergabung dalam lima elemen semata-mata membantu pemerintah daerah yang tidak bisa menjangkau semua warga miskin yang terdampak Covid-19.
Lanjut Koesoemo, banyak warga yang mampu memberikan sodakohnya melalui karang taruna untuk disalurkan kembali di program Baso Misbar.
“Insha Allah target 1.000 sembako tidak akan sulit kita galang, karena di Kota Sukabumi masih banyak orang baik dan peduli sesama,” terangnya.
Budhy Lesmana, Ketum BJI Presidium Sukabumi Raya, mengatakan kehadiran lima elemen ternyata begitu dinanti masyarakat, setelah mengetahui akan ada bantuan dari pemerintah akan tetapi belum bisa diterima karena menurut informasi bantuan tersebut akan disalurkan pada H-1 menjelang bulan puasa.
Fakta di lapangan, lanjut Budhy, masyarakat sudah kesusahan dampak dari pandemi Covid-19.
Di sisi lain, Budhy meminta ke Pemkot maupun Pemkab Sukabumi agar mengakomodasi semua pihak yang peduli dalam penanganan percepatan Covid-19, untuk satu komando agar bantuan yang diberikan ke masyarakat tidak overlap, jangan sampai masyarakat A mendapatkan bantuan dua kali, sedangkan masyarakat B tidak mendapatkan bantuan, sehingga tidak efektif. “Pemerintah harus segera ambil langkah untuk mengomando seluruh stakeholder untuk kepentingan masyarakat. Dari Kota maupun Kabupaten Sukabumi belum ada langkah-langkah yang strategis untuk mengumpulkan seluruh relawan sosial dalam pembagian tugas,” kata Budhy.**
Reporter: Firdaus |Editor: Hariyawan