Data Bansos Tidak Valid, Puluhan Kades di Sukabumi Datangi Kantor Dinsos

- Editor

Selasa, 28 April 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Apdesi Kabupaten Sukabumi, H. Deden Deni Wahyudin (kanan), bersama Wakil Ketua, Ojang Sopandi.* firdaus

Ketua Apdesi Kabupaten Sukabumi, H. Deden Deni Wahyudin (kanan), bersama Wakil Ketua, Ojang Sopandi.* firdaus

SUKABUMI, bipol.co – Data penerima bantuan sosial (bansos) tidak valid dan tidak tepat sasaran, puluhan  pengurus Apdesi (Asosiasi Perangkat Desa Indonesia) Kabupaten Sukabumi mendatangi kantor Dinas Sosial (Dinsos) setempat, yang terletak di Kompleks Gelanggang Olahraga Cisaat, Selasa (28/4/2020).

Kedatangan para kepala desa yang dipimpin Ketua Apdesi Kabupaten Sukabumi, H. Deden Deni Wahyudin, itu mempertanyakan karut marut data penerima bansos.

Deden yang sehari-hari menjabat Kepala Desa Sukakersa, Kecamatan Parakansalak, dan rekan-rekannya diterima oleh Sekda Kabupaten Sukabumi, H. Iyos Somantri, bersama Ketua DPRD, Yudha Sukmagara. Tampak pula Asisten Pemerintahan, Ade Setiawan; Kepala Dinsos, Teja Sumirat; dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; Tendi Hendrayana.

Di hadapan para pejabat yang hadir di Aula Dinsos Kabupaten Sukabumi, Deden menyampaikan data penerima bansos dari Badan Pusat Statistik (BPS) kurang valid dibandingkan fakta di lapangan.

“Kami menuntut kewenangan agar pendataan penerima bansos bisa dilakukan dan diputuskan oleh desa,” ujar Deden.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua Apdesi Kabupaten Sukabumi, Ojang Sopandi, mendesak Pemkab Sukabumi menunda penyaluran bansos dari Gubernur Jabar sebelum dilakukan perbaikan data penerima. Ojang yang sehari-hari menjabat Kades Jambenenggang, Kecamatan Kebonpedes, juga mengusulkan pembagian bansos dari pusat, provinsi, dan pemda dilakukan secara serempak.

Atas usulan dan desakan Apdesi itu, Yudha Sukmagara yang mewakili DPRD menyepakatinya. Dia setuju pembagian bansos dari provinsi bagi warga terdampak Covid-19 harus diawali dengan pemutakhiran data agar tidak menimbulkan permasalahan.

Senada dengan Yudha, Sekda Iyos mengamini usulan Apdesi. Iyos menilai, usulan para kepala desa itu logis karena kenyataannya  data penerima bansos dari provinsi tumpang tindih dengan data penerima bansos lainnya. Karena itu, pihaknya telah bersepakat dengan Pos Indonesia untuk menunda penyaluran bansos dari gubernur.

“Sebaiknya antara desa, kabupaten, dan provinsi berbagi peran agar bansos dari masing-masing sumber tidak tumpang tindih dan untuk mencegah tidak tepat sasaran. Nanti data itu disepakati bersama agar dalam penyalurannya sesuai dengan keinginan dan harapan masyarakat,” ujar Iyos.**

Reporter: Firdaus | Editor: Hariyawan

Berita Terkait

Kota Bandung Mantapkan Komitmen Otonomi Daerah Lewat Inovasi dan Kolaborasi
Ketua Bapemperda: RPJMD Kabupaten Bandung Harus Menjawab Berbagai Persoalan Daerah
Satlinmas Kota Bandung Siap Tangguh, Ikuti Pelatihan Bela Negara dan Tanggap Bencana
Cimahi Darurat Sampah, Wakil Wali Kota Tinjau Langsung Proses Clean Up TPS Melong
Musrenbang Kota Cimahi: Menyusun RPJMD 2025-2029 dan RKPD 2026
Tangani Lonjakan Sampah, Pemkot Bandung Genjot Sejumlah Langkah Strategis
Pemkot Cimahi Peringati Hari Kartini tahun 2025
Menuju Kota Layak Anak Peringkat Utama, Tim Verifikasi Nasional Apresiasi Kota Bandung

Berita Terkait

Jumat, 25 April 2025 - 11:02 WIB

Ketua Bapemperda: RPJMD Kabupaten Bandung Harus Menjawab Berbagai Persoalan Daerah

Jumat, 25 April 2025 - 09:48 WIB

Satlinmas Kota Bandung Siap Tangguh, Ikuti Pelatihan Bela Negara dan Tanggap Bencana

Kamis, 24 April 2025 - 15:37 WIB

Cimahi Darurat Sampah, Wakil Wali Kota Tinjau Langsung Proses Clean Up TPS Melong

Selasa, 22 April 2025 - 22:11 WIB

Musrenbang Kota Cimahi: Menyusun RPJMD 2025-2029 dan RKPD 2026

Selasa, 22 April 2025 - 21:20 WIB

Tangani Lonjakan Sampah, Pemkot Bandung Genjot Sejumlah Langkah Strategis

Berita Terbaru