Dia berharap pelaksanaan ibadah haji tahun ini tetap bisa berlangsung dan tidak terhalang pandemi COVID-19.
“Keberhasilan masyarakat Indonesia memutus rantai penularan COVID-19 akan membuka akses bagi calon haji ke tanah suci, Mekah, pada tahun ini,” kata Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (30/4).
Menurut dia, Kerajaan Arab Saudi telah melakukan survei persiapan pelaksanaan ibadah haji pada tahun ini. Survei dilaksanakan World Hajj and Umrah Convention (WHUC) di 25 negara pengirim calon haji, termasuk Indonesia.
Politikus Partai Golkar itu menilai survei tersebut bertujuan mendapatkan informasi tentang langkah atau kebijakan setiap negara mengendalikan dan mencegah penularan COVID-19.
“Survei yang sama juga ingin mengetahui kesiapan negara jika harus ada karantina sebelum perjalanan dan ketika tiba di Saudi,” ujarnya.
Survei itu, menurut dia, memberi titik terang bagi pelaksanaan ibadah haji tahun ini setelah tidak menentu akibat pandemi global COVID-19.
“Arab Saudi akan membuka akses bagi calon haji Indonesia jika upaya memutus rantai penularan COVID-19 di dalam negeri menunjukkan kecenderungan yang makin positif,” katanya.
Menurut dia, survei WHUC menjadi angin segar bagi ratusan ribu calon haji Indonesia yang sudah lama melakukan persiapan.
Bamsoet menilai momentum survei persiapan haji oleh Arab Saudi hendaknya dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat, para ulama, dan tokoh agama untuk bahu-membahu bersama pemerintah untuk makin aktif mengajak umat untuk selalu patuh dan konsisten melaksanakan pembatasan sosial untuk memutus rantai penularan COVID-19. (net)