Pengamat: Jika Lambat Kucurkan JPS, Bisa Dimanfaatkan Bank Emok

- Editor

Rabu, 6 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Syahid Arsalan.* firdaus

Syahid Arsalan.* firdaus

SUKABUMI, bipol.co – Pengamat kebijakan dan sosial, Syahid Arsalan, meminta pemerintah harus secepatnya membuka keran Jaring Pengaman Sosial (JPS) di tengah kondisi pandemi Covid-19. Menurutnya, sudah banyak yang terdampak sosial dari keadaan saat ini, bahkan banyak bermunculan warga miskin baru, yang entah sampai kapan kondisi ini akan segera berlalu. Apabila pemerintah daerah lambat mengambil kebijakan untuk penyaluran berbagai bantuan ke masyarakat, khawatir kondisi itu akan dimanfaatkan oleh bank emok.

“Kalau pemda lambat memberikan bantuan, pasti akan dimanfaatkan oleh bank emok yang memberikan kemudahan pinjaman ke masyarakat. Karena lapar tidak bisa ditahan,” kata Syahid kepada wartawan, Rabu (6/5/2020).

Syahid juga menyoroti keadaan panic buying masyarakat Kota Sukabumi sebelum ditetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Masyarakat menganggap seolah-olah PSBB itu seperti Lebaran Idul Fitri, masyarakat berbondong-bondong memenuhi pusat perbelanjaan, baik sembako maupun busana.

Kata Syahid, kepanikan masyarakat juga akan terjadi apabila Pemda lambat menyalurkan bantuan yang bisa memicu panic bank emok. “Kalau kondisi pandemi membuat warga miskin baru bermunculan karena susah cari uang, akhirnya mereka berpikir hanya bank emok solusinya. Walaupun berdasarkan info sudah tidak ada lagi  yang namanya bank emok, tapi untuk antisipasi bisa saja mereka muncul kembali,” ujarnya.

Di sisi lain, Syahid berharap ada kepedulian pihak perbankan yang ada di Kota Sukabumi bisa ikut berperan memberikan kontribusi untuk mengantisipasi terjadinya panic bank emok. Salah satunya berikan akses mudah bagi masyarakat yang butuh pinjaman modal usaha, dan fasilitasi segala bentuk pelayanannya.

Syahid juga mengimbau ke masyarakat agar tidak lemah iman yang terbujuk rayuan gombal bank emok yang nantinya akan membuat mereka sengsara dengan bunga pinjaman yang bisa mencekik leher sendiri.

“Bijaklah menggunakan uang dalam kondisi saat ini, lebih baik penuhi kebutuhan hidup untuk bisa bertahan kondisi saat ini. Dibanding harus membeli baju lebaran,” ucapnya.**

Reporter: Firdaus | Editor: Hariyawan

 

Berita Terkait

Tanggulangi Stunting, Pemkot Cimahi Salurkan Beras Fortifit untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Pemkab Bandung Raih Penghargaan Pemerintah Kabupaten yang Informatif
BPBD Kota Cimahi Gelar Kegiatan Sekolah/Madrasah aman Bencana (SMAB)
Satpol PP Kota Cimahi Sita Puluhan Ribu Batang Rokok Ilegal
Dikky: TPS3R Salah Satu Solusi Permasalahan Sampah di Cekungan Bandung
252 PNS Purna Bhakti, Pj Wali Kota Bandung Ucapkan Terima Kasih Atas Dedikasi Selama Ini
HARI PANGAN SEDUNIA, DKPP Jabar Akan Diseminasi Pangan Lokal dan Kampanye Stop Boros Pangan
Pemkot Cimahi Apel Gelar Pasukan Siaga Darurat Bencana Geo-Hidrometeorologi

Berita Terkait

Sabtu, 16 November 2024 - 14:41 WIB

Tanggulangi Stunting, Pemkot Cimahi Salurkan Beras Fortifit untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Jumat, 15 November 2024 - 19:47 WIB

Pemkab Bandung Raih Penghargaan Pemerintah Kabupaten yang Informatif

Kamis, 14 November 2024 - 17:43 WIB

BPBD Kota Cimahi Gelar Kegiatan Sekolah/Madrasah aman Bencana (SMAB)

Kamis, 14 November 2024 - 14:50 WIB

Satpol PP Kota Cimahi Sita Puluhan Ribu Batang Rokok Ilegal

Kamis, 14 November 2024 - 07:56 WIB

Dikky: TPS3R Salah Satu Solusi Permasalahan Sampah di Cekungan Bandung

Berita Terbaru

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid Konferensi Pers di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2024).

NASIONAL

Meutya Hafid Minta Platform Digital Perangi Judi Online

Sabtu, 16 Nov 2024 - 14:54 WIB