BOGOR.bipol.co – Calon penumpang kereta rel listrik (KRL) dari Kota Bogor dan sekitarnya yang akan berangkat kerja ke Jakarta di Stasiun Bogor, Kota Bogor, pada Senin (15/6) mulai sekitar pukul 05:00 WIB dan sampai sekitar pukul 07:00 WIB terjadi penumpukan namun tertib dalam antrian.

Di Stasiun Bogor, tampak antrian yang sangat panjang dan mengular, mulai dari koridor di dalam stasiun, di teras stasiun mulai dari depan pintu tap tiket sampai ke halaman, kemudian mengular sampai ke koridor di luar stasiun sampai ke pintu masuk parkir motor di Jalan Mayor Oking.

Namun antrian yang sangat panjang itu, dapat diatur dengan baik oleh petugas dari Stasiun Bogor, baik petugas keamanan maupun pegawai Stasiun Bogor. Petugas membagi antrian, dalam tiga kelompok, yakni di dalam stasiun, di teras stasiun, serta di koridor luar stasiun sampai pintu masuk parkir mobil.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menuturkan, antrian calon penumpang KRL pada Senin hari ini, sangat padat, tapi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dapat mengaturnya dengan baik, sehingga terlihat tertib.

“Untuk mengurai penumpukan calon penumpang, disediakan 50 unit bus di Stasiun Bogor,” kata Bima Arya, saat mendampingi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengunjungi Stasiun Bogor.

Sebanyak 50 unit bus itu, adalah 30 unit bus dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 10 unit bus dari Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT), dan 10 bus dari Pemerintah Kota Bogor.

Menurut Bima, upaya lainnya untuk mengurai penumpukan penumpang KRL, adalah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuat kebijakan pembagian jam kerja dalam dua shift, yakni pukul 07:30 WIB dan pukul 10:00WIB.

“Dengan adanya pengaturan jam kerja seperti ini, maka jam berangkat pegawai menjadi lebih lebih panjang, sehingga dapat mengurangi kepadatan penumpang di stasiun dan di dalam KRL,” katanya.    (net)