Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam peresmian pembukaan Konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) Virtual Tahun 2020.
Pandemi COVID-19, lanjut dia, telah memberikan pelajaran berharga bagi Indonesia, khususnya perguruan tinggi.
“Krisis telah memaksa kita untuk mengembangkan cara-cara baru, membangun norma-norma baru, serta membangun standar-standar kebaikan dan kepantasan yang baru,” ucap Presiden.
Posisi strategis pendidikan tinggi, menurut Presiden Jokowi, dalam kondisi krisis itu adalah mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mencetak generasi muda yang produktif dan kompetitif yang selalu berjuang untuk kemanusiaan dan kemajuan Indonesia.
Jokowi melanjutkan, “Tentu saja tidak bisa hanya disibukkan dengan administrasi saja. Kita harus berubah, kita harus mengembangkan cara-cara baru, dan mengembangkan strategi baru yang smart short cut, yang out of the box.”
Selain mencari cara-cara baru, Presiden meminta pendidikan tinggi memberikan perhatian besar pada kesehatan fisik dan kesehatan mental mahasiswa.
“Membangun karakter mahasiswa yang hati dan pikirannya merah putih untuk Indonesia, yang berakhlak mulia, yang bermental baja, dan memegang teguh Pancasila,” kata Presiden.
“Berintegritas tinggi dan antikorupsi serta penuh toleransi dan menghargai demokrasi. Bapak/ibu orang tua mereka yang bertanggung jawab untuk masa depan mereka dan sekaligus masa depan Indonesia,” kata Presiden menegaskan. (net)