SOREANG.bipol.co- Menjelang pendaftaran pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung yakni pada 4-6 September 2020. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum menentukan sikap politik.
PKS belum berkoalisi dengan partai mana pun dan belum menentukan siapa pasangan bakal calon yang akan diusung.
Belakang diketahui, PKS ditinggalkan sendirian meski punya 10 kursi di DPRD Kabupaten Bandung. PKS hampir pasti tidak bisa mengusung kadernya sendiri yakni Gun Gun Gunawan yang merupakan petahana wakil bupati Bandung.
PKS terpaksa membuka ruang komunikasi politik dengan sejumlah partai guna ikut koalisi partai lain. Agar tidak sekadar jadi penonton.
Belum lama ini pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung H.M. Dadang Supriatna dan Sahrul Gunawan mendatangani Sekertariat DPD PKS Kabupaten Bandung di Baleendah.
Pasangan bakal calon yang diusung PKB, Nasdem dan Demokrat ini datang ke Sekertariat DPD PKS guna menyerahkan berkas terkait pencalonan pasangan tersebut kepada DPD PKS Kabupaten Bandung.
Bahkan poto kehadiran pasangan DS-SG tersebut sempat beredar di media sosial. Dalam foto tersebut Dadang Supriatna dan Sahrul Gunawan nampak memegang berkas pencalonan dirinya untuk maju di Pilkada Kabupaten Bandung.
Pertemuan di antara pasangan bakal calon kepala daerah ini, dinilai sebagai sinyal bergabungnya PKS ke dalam koalisi untuk memenangkan pasangan Dadang-Sahrul.
Selain pasangan DS-Sahrul, sebelumnya pasangan Yena-Atep juga sempat datang ke Sekertariat DPD PKS Kabupaten Bandung, dengan tujuan sama.
Tidak hanya itu, PKS juga dikabarkan beberapa hari lalu, telah melakulan pertemuan dengan Pengurus Partai Golkar Kabupaten Bandung. Disinyalir pertemuan itu dilakukan PKS untuk memberikan dukungan pasangan bakal calon Hj Kurnia Agustina-Usman Sayogi.
Ketua DPD PKS Kabupaten Bandung Jajang Rohana, ketika dihubungi mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menentukan akan berkoalisi dengan siapapun.
Ia menyebut, sangat wajar apabila PKS membangun komunikasi politik dengan partai atau koalisi manapun.
“Kita membuka ruang komunikasi dengan semua koalisi, kami siap untuk bergabung dengan pasangan manapun, nah dari semua koalisi yang sudah berkomunikasi itu, sepertinya pasangan DS-Sahrul yang paling serius ingin berkoalisi dengan kita,” ujar Jajang melalui sambungan telepon, tadi siang.
Kaitan kedatangan Pasangan Dadang Supritana-Sahrul Gunawan, Jajang mengatakan pihaknya akan mempertimbangkan keseriusan DS-Sahrul. Namun Jajang mengaku, merasa sangat dihargai ketika DS-Sahrul datang ke DPD PKS Kabupaten Bandung untuk meminta PKS bergabung dengan mereka.
Ia mengaku akan segera membahas hal ini dengan pihak DPW dan DPP PKS, sebagai bahan pertimbangan, pihak DS-Sahrul juga sudah menyerahkan curiculum vitae untuk bahan pertimbangan yang akan diserahkan olehnya pada saat pembahasan nanti.
“DPW dan DPP menanyakan biodata beliau, elektabilitasnya, serta hal-hal lainnya, jadi nanti kita serahkan berkas yang tadi diserahkan oleh beliau,” jelas Jajang.
Namun demikian, Jajang tetap menegaskan bahwa PKS belum ada deal politik dengan pihak manapun. Semua masih dinamis sampai saat pendaftaran tiba. Ia juga tidak menargetkan deadline untuk keputusan yang akan diambil DPP PKS terkait koalisi. Ia juga tidak bisa memastikan apakah akan mempertahankan Gun Gun Gunawan sebagai Calon Bupati / Wakil Bupati pada saat bergabung dengan partai lain nantinya.
“Deadlinenya ya saat nanti daftar di KPU aja, lihat nanti kita daftar dengan siapa,” katanya.
Sementara kaitan pertemuan dengan pengurus Partai Golkar, menurut Jajang, pertemuan yang dilaksanakan pada Minggu (30/08/20) di Kota Bandung tersebut, sama sekali tidak membahas tentang posisi Gun Gun Gunawan sebagai bakal calon Wakil Bupati untuk mendampingi Nia.
“Karena untuk pasangan ini seperti disampaikan Kang DN, Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati sudah pick, yaitu Hj. Kurnia Agustina Naser dan Usman Sayogi yang diusung Partai Golkar dan Gerindra,” kata Jajang.
Jajang Rohana menyampaikan, intinya bila terjalin kembali koalisi PKS dengan partai Golkar, yang selama ini berjalan, diharapkan yetap bisa terjalin kamomunikasi.
“Kita menghormati komunikasi komunikasi yang sudah dijalin partai, intinya harapan PKS apa yang menjadi harapan masyarakat dapat terwujud pada Pemerintahan kedepan ebicaraa masih belum final dan mungkin pertemuan akan dlakukan kembali,” ujarnya.
Golkar- PKS Diharapkan Tetap Berkoalisi
Sementara Ketua Bapilu Partai Golkar H. Dagus saat dihubungi mengatakan, pertemuan Ketua dan Pengurus Partai Golkar dan Ketua PKS, itu hal biasa.
“Karena silaturahmi saat ini masih terjalin antara kedua partai, dan masih menyandang predikat bupati dan wakil bupati. Dalam silaturahmi ini melanjutkan kembali koalisi tanpa menjadi wakil ini sangat mungkin terjadi dan kami juga berharap hubungan PKS dan Golkar tetap berkoalisi ditambah rekan kita Gerindra yang sudah mendapatkan SK dari DPP,” ucapnya kepada wartawan.
Disampaikan Dagus, berdasarkan info yang didapat bahwa hari akan disampaikan keputusan akhir dari PKS. Namun saat ini posisi PKS sebagai pendukung pasangan “N-U Pasti Sabilulungan”.
“Kita berharap SK PKS pun turun ke pasangan Teh Nia dan Kang Usman Sayogi, belum lagi partai non parlemen ada yang sudah memberikan SK DPP ke Golkar dan Gerindra yaitu partai Persatuan Pembangunan (PPP), kami ingin menyuguhkan etika politik yang benar dan santun,” jelas Dagus. (deddy)
Editor: Fajar Maritim