BANDUNG, BIPOL.CO — Bupati Bandung HM Dadang Supriatna, mengatakan, berdasarkan hasil pencatatan Bagian Kesra Kabupaten Bandung, saat ini Kabupaten Bandung memikiki 23.000 ustadz/ustadzah di wilayah kerjanya. Sebanyak 12.600 ustadz/ustadzah lebih sudah mendapatkan uang insentif sebesar Rp 350.000/orang, plus BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan.
Hal itu disampaikan Dadang Supriatna, saat bersilaturahmi dengan masyarakat pada kegiatan PAC Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Rancaekek, di Pondok Pesantren Al- Hikmah, Desa Nanjung Mekar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Minggu (13/3/2022).
Dadang menerangkan, BPJS Ketenagakerjaan itu untuk para guru ngaji yang sudah meninggal dunia dan mendapat asuransi jiwa sebesar Rp 42 juta/orang. Sedangkan BPJS Kesehatan untuk pelayanan kesehatan bagi kepala keluarga, istri dan dua anaknya.
“Pemberian uang insentif itu sebagai salah satu bentuk dukungan bagi para ustadz dan ustadzah yang sehari-harinya terjun langsung merpebaiki akhlak dan moral generasi penerus bangsa di Kabupaten Bandung. Jangan sampai anak-anak melawan kepada orang tuanya, atau berbuat yang tidak diharapkan kepada orang tuanya,” kata Kang DS.
Dadang berharap urang Sunda jangan sampai melupakan bahasa Sunda. Kang DS, panggilan akrab Dadang Supriatna juga berharap masyarakat Kabupaten Bandung harus bisa membaca dan memahami Al-Quran.
“Berdasarkan survei baru 18 persen yang bIsa membaca al-Quran, makanya Saya memberikan uang insentif kepada guru ngaji untuk mendidik anak-anak kita supaya bisa memahami pendidikan agama, di antaranya membaca Al-Quran,” tuturnya.
Bupati Bandung mengatakan pemberian uang insentif guru ngaji sudah dilaksanakan saat dirinya menjadi Kepala Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang. Kang DS juga sudah memberikan bantuan pinjaman dana bergulir tanpa bunga sebesar Rp 40 miliar.
Masing-masing mendapatkan bantuan Rp 2 juta per orang/pelaku usaha. “Bantuan pinjaman dana bergulir ini untuk mencegah bank emok yang sedang merajalela di Kabupaten Bandung,” ujarnya.
Selanjutnya Beliau mengatakan di Rancaekek akan dibangun SMP dan SMA baru. Hal itu untuk meningkatkan pelayanan pendidikan kepada masyarakat. Di Kabupaten Bandung sudah didirikan 8 SMP baru pada 2021, dan tahun 2022 akan didirikan sekolah baru lagi, yaitu SMP dan SMA.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Al Hikmah Rancaekek Ayi Rohman berharap doa dari Bupati Bandung. “Pesantren mugia Enggal beres, sudah tiga tahun membangun. Kantun bereskeun,” Ungkapnya.(Deddy)