KAB BANDUNG, BIPOL.CO – Anggota DPRD Kabupaten Bandung Hj. Renie Rahayu Fauzi, mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bandung dibawah kepemimpinan Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan, dengan visi/misi Bedas, sudah berjalan satu tahun sejak kemenangannya pada Pibup Kabupaten Bandung Rabu, 9 Desember 2020 lalu.
Hal itu, menurut Renie (panggilan akrabnya), meski tergolong baru, tetapi keberhasilannya sudah terlihat.
Renie menilai, diusianya yang ke 381 Kabupaten Bandung pada 20 April 2022 lalu yang hampir bersamaan dengan satut kepimimpinan Bupati Dadang Supriatna, sejak dilantik bersama wakilnya Sahrul Gunawan pada 26 April 2021 lalu, merupakan tonggak sejarah.
Renie menyebutkan, keberhasilan yang telah diraih saat ini, di antaranya meningkatnya indeks pembangunan manusia (IPM) di tengah masa pandemi covid-19, sebesar 72,73 poin (tumbuh di atas rata-rata Provinsi Jawa Barat dan Nasional).
Kabupaten Bandung berhasil keluar dari jurang resesi di tahun 2021 dengan mencatatkan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 3,56% (tumbuh 5,36% secara year on year).
Pendekatan pembangunan dengan skema kerjasama pentahelix melibatkan unsur dunia usaha, akademisi, masyarakat, media serta unsur pemerintah di berbagai jenjang (kerjasama dengan pemerintah Pusat/Provinsi).
Implementasi program pemberian insentif untuk guru ngaji sebesar Rp. 350.000 (tertinggi di seluruh daerah di Indonesia) dan keanggotaan BPJS Ketenagakerjaan. Realisasi di tahun 2021 sebesar 12.769 penerima manfaat dari total 23.000 orang jumlah guru ngaji.
“Kemudian bupayo juga sebagai inisiasi rencana pembangunan infrastruktur melalui skema kerjasama pemerintah dengan badan usaha,” kata Ketua Fraksi PKB ini, kepada wartawan, di Soreang, Kabupaten Bandung, tempo hari.
Menurt Renie, keterbatasan APBD bukan menjadi penghalang dalam meningkatkan kualitas infrastruktur daerah, Bupati Bandung melihat skema KPBU sebagai alternatif pembiayaan sehingga dunia usaha/swasta dapat turut serta dalam membangun Kabupaten Bandung.
Jika dipersentasikan, kata Renie visi misi yang sudah dicapai dalam satu tahun, menurut Reni dari LPE tumbuh positif sebesar 3,56% di tahun 2021.
Keberhasilan lainnya, menurut Renie, dalam mengantisipasi maraknya bank emok melalui program pinjaman modal bergulir tanpa bunga, mendorong munculnya jiwa wirausaha masyarakat dengan bantuan Rp. 60.000.000 yang dapat dicicil 12 bulan tanpa bunga.
Kemudian indeks Pembangunan Manusia tumbuh di atas rata-rata nasional dan provinsi yakni sebesar 72,73 poin, dan meningkatnya kesempatan kerja bagi angkatan kerja sebesar 91,68, serta menurunnya tingkat ketimpangan ditunjukkan dengan indeks gini sebesar 0,386 (2020 sebesar 0,414).
Selain itu, realisasi insentif guru ngaji untuk meningkatkan jumlah penduduk pandai mengaji di Kabupaten Bandung dan Launching Kartu Tani untuk menyejahterakan petani.
Deri semua keberhasilan tersebut, kata Renie tentu perlu ada evaluasi. “Evalusai diperlukan dalam rangka penyempurnaan dan peningkatan kinerja pemerintah Kabupaten Bandung secara menyeluruh untuk mewujudkan Kabupaten Bandung yang Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera. Semoga di usia Kabupaten Bandung ke-381 ini Kabupaten Bandung makin Bedas, ” tutupnya.(Deddy)