BIPOL.CO, JAKARTA – Pergelaran SEA Games XXXII Kamboja tahun 2023 telah usai namun euforia masih dirasakan hingga saat ini. Pada SEA Games tersebut, Indonesia telah mencatat banyak sejarah terutama dari cabang olahraga sepak bola mengakhiri puasa panjang selama 32 tahun dan ada tim basket putri 5×5 meraih medali emas juga, pencak silat yang menjadi juara umum dan banyak catatan lainnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil I Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Mayjen TNI Purn Dr. Suwarno pada program “Indonesia Bicara” di Studio 4 TVRI Pada Jumat, 19 Mei 2023.
Waketum I KONI Pusat menyampaikan bahwa beberapa cabor yang berprestasi pada SEA Games Vietnam justru tidak dipertandingkan pada SEA Games Kamboja. Sebut saja menembak, dayung (Rowing & Canoing) dan panahan. Padahal beberapa cabor tersebut adalah lumbung medali untuk Indonesia. Absennya beberapa cabor tersebut tentunya merugikan Indonesia. Akan tetapi, para Patriot Olahraga bangsa tidak gentar dan tetap berjuang untuk mengisi absennya lumbung medali Indonesia.
“Saya mengucapkan terima kasih atas doa, dorongan, dukungan bantuan baik moril maupun materi kepada kontingen sehingga Indonesia dapat menunjukkan potensi yang terbaik di SEA Games Kamboja 2023. Kita berharap nanti di SEA Games tahun 2025, kita mempunyai kesempatan yang lebih baik”, ungkap Suwarno.
Terkait prestasi Tim Basket putri 5×5 Indonesia, Suwarno menyampaikan bahwa ini semua hasil upaya dari semua pihak khususnya dari kerja keras Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP.PERBASI) yang saat ini dipimpin oleh Kho Poo Thai atau Danny Kosasih yang terus berupaya melakukan pembinaan terhadap atlet basket sehingga menjadi luar biasa.
Sepanjang sejarah SEA Games, Timnas Bola Basket Putri Indonesia sempat tiga kali meraih medali perak pada 2021, 2015, dan 1991 serta lima medali perunggu pada 2019, 2017, 1997, 1989, dan 1979. Ini pertama kali meraih medali emas.
Dewa Ayu Made Sriartha Kusuma Dewi, atlet Basket Putri 5×5 yang meraih medali emas menyampaikan bahwa persiapan dilakukan sebaik mungkin. Dari segi persiapan pelatih dan pemain, pelatih sudah menyiapkan strategi dengan matang untuk melawan semua negara jadi selama proses latihan itu dari pelatih memberikan kita materi untuk mempelajari strategi dari lawan.
“Perbedaan SEA Games tahun ini, tim mempersiapkan secara matang, pelatih memberikan materi untuk mempelajari kekuatan dan kelemahan lawan masing-masing negara”, kata Ayu.
“Saya berharap Tim Basket di Indonesia dapat perhatian oleh pemerintah dan dapat dimulai kembali liga bola basket putri sehingga bola basket putri dapat berkembang “, tambahnya, seperti dilansir dari laman KONI.(adr)
Editor: Deddy