BIPOL.CO, JAKARTA – Di tengah situasi pergolakan perang Gaza Palestina dan serangan pasukan Hizbullah, Israel merespons dengan mengancam Iran dan Lebanon terhadap konsekuensi serangan apa pun terhadap Tel Aviv.
Menteri Luar Negeri Israel Yisrael Katz, Selasa) berjanji akan segera memberikan balasan terhadap Iran jika Tel Aviv memutuskan menyerang Tel Aviv secara langsung.
Katz mengatakan, Israel tidak ingin berperang dengan Iran, namun akan merespon jika diserang.
Dia menekankan, sejauh ini Israel membalas peluncuran rudal dari Hizbullah dan Houthi secara terbatas dan belum menggunakan seluruh kemampuannya
Terkait Lebanon, Menlu Israel menambahkan jika rudal mulai terbang dari Lebanon menuju Tel Aviv, Israel akan mengirimkan pesawat dan tentara ke lokasi penyerangan.
Tentara Israel mengumumkan, pada Selasa, kalau pesawat tempurnya membom sebuah situs militer Suriah semalaman sebagai tanggapan atas penembakan rudal di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Serangan yang menargetkan konsulat Iran di Damaskus pada tanggal 1 April mengakibatkan terbunuhnya 7 anggota Garda Revolusi Iran, termasuk dua komandannya.
Serangan itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan regional, perang yang berkecamuk di Jalur Gaza melawan Hamas, dan hampir setiap hari terjadi baku tembak dengan Hizbullah di Lebanon.
Amerika-Israel Diskusi Soal Penarikan Pasukan IDF dari Gaza
Saat Menlu Israel melontarkan ancaman ke Iran dan Lebanon, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant justru dilaporkan berdiskusi dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin tentang rencana penarikan pasukan IDF dari Jalur Gaza.
Berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan Departemen Pertahanan AS, Gallant memberikan rincian mengenai penarikan pasukan pendudukan Israel dari wilayah Gaza.
Gallant juga memberi gambaran masa depan seputar operasi pasukan pendudukan Israel melawan Hamas.
Adapun pihak AS menekankan akan kebutuhan mendesak untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Pernyataan Pentagon, pada Selasa, menyatakan kedua menteri juga membahas penyelidikan yang dilakukan tentara pendudukan Israel terkait penargetan pekerja bantuan di World Central Kitchen.
Mereka membahas perlunya perubahan prosedur untuk memastikan insiden serupa tidak terjadi lagi.
Austin juga berbicara tentang dukungan teguh Amerika Serikat untuk membela Israel sehubungan dengan ancaman yang ditimbulkan oleh Iran.
AS Tolak Rencana Penyerbuan Rafah
Di sisi lain, Gedung Putih mengkonfirmasi, pada Senin malam, kalau mereka menolak sepenuhnya atas agresi militer darat besar-besaran Israel di kota Rafah di ujung selatan Jalur Gaza.
Penolakan rencana itu lantaran AS menilai Israel tidak memaparkan rencana untuk melindungi warga sipil di kota tersebut.
Rafah kini menjadi kota yang menampung lebih dari 1,5 warga sipil. juta warga Palestina telah mengungsi untuk melindungi diri mereka dari perang yang sedang berlangsung di Gaza selama enam bulan, menurut Washington Times.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan kepada wartawan, “Kami dengan jelas memberi tahu Israel tentang keyakinan kami bahwa invasi besar-besaran ke Rafah akan menimbulkan dampak buruk yang sangat besar terhadap warga sipil, dan pada akhirnya akan membahayakan keamanan Israel.”
Adapun laporan dari lapangan menunjukkan, pemboman pesawat tempur dan artileri pendudukan Israel pada sejumlah wilayah di Jalur Gaza, menewaskan dan melukai sejumlah warga sipil di Gaza, Selasa.
Pesawat-pesawat tempur Israel disebutkan membom dua rumah di lingkungan Al-Zaytoun, tenggara Kota Gaza, menewaskan dua orang dan melukai puluhan lainnya.
Bersamaan dengan pemboman tersebut, artileri Israel mengebom lingkungan Al-Shuja’iya, Al-Sabra, Tal Al-Hawa, dan Syekh Ajlin.
Satu orang dilaporkan tewas dan lainnya terluka dalam pemboman yang dilakukan oleh pesawat tak berawak pendudukan yang menargetkan sekelompok warga Palestina di Jalan Salah al-Din, tenggara Kota Gaza. Mereka dipindahkan ke Rumah Sakit Baptist.
Pesawat Israel juga mengebom sebuah rumah di Jalur Gaza utara, bersamaan dengan penembakan artileri pendudukan di berbagai daerah di Gaza.
Di tengah Jalur Gaza, dua warga Palestina menjadi korban tewas dan lainnya terluka akibat tembakan artileri pendudukan yang menargetkan sekitar sekolah yang menampung pengungsi di kota Deir al-Balah. kota al-Zahra, barat laut Nuseirat.
Di selatan Jalur Gaza, dua orang tewas dan lainnya luka-luka akibat pemboman yang menargetkan sebuah rumah di lingkungan Al-Tanour, sebelah timur kota Rafah.
Pasukan pendudukan menembakkan dua peluru dan melepaskan tembakan senapan mesin berat ke arah pantai kota Rafah.
Di Khan Yunis, paramedis menemukan sekitar 84 jenazah, sebagian besar sudah membusuk, dan sejumlah jenazah dipindahkan ke Rumah Sakit Abu Youssef Al-Najjar.
Pendudukan Israel melanjutkan agresinya terhadap Jalur Gaza, baik melalui darat, laut, dan udara, sejak tanggal 7 Oktober lalu, yang mengakibatkan kematian 33.207 orang, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan, serta melukai lebih dari 75.933 orang lainnya.
Jumlah korban jiwa dipastikan bertambah karena ribuan orang masih dilaporkan hilang.
Para korban diduga berada di bawah reruntuhan dan di jalan raya, sementara pasukan pendudukan Israel menghalangi kru ambulans untuk menjangkau mereka.(*)